Sedari awal 2020, dunia rasanya terus menerus digempur bencana; dari alam maupun non-alam, dari yang secara cepat dapat diatasi hingga harus menempuh waktu yang lama untuk bisa ditangani. Walaupun bukan muncul secara tiba - tiba, namun COVID-19 secara mengejutkan menyebabkan pandemi menyebar dan merata ke seluruh dunia. Seluruh negara terdampak, seluruh kegiatan mengalami perubahan dalam penerapanya, termasuk perkuliahan. Menginjak semester akhir, sebagai implementasi dari tri dharma perguruan tinggi, wajib bagi setiap mahasiswa untuk melakukan KKN ( Kuliah Kerja Nyata ). Tak terkecuali bagi penulis, diawal semester 7 ini lumrah rasanya saya mendapat edaran akan dimulainya KKN akhir bulan kemerdekaan ini. Surat edaran secara online, pembayaran sebagai biaya KKN secara online, jadwal KKN yang dishare secara online, dan semacam itulah sekelumit adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi.
Ada yang menyita perhatian penulis dari judul KKN yang rasanya berbeda karena ada penambahan DR yang setelah penulis telaah kembali mempunyai arti Dari Rumah. Cukup menarik, menggelitik, karena umumnya KKN dilakukan dengan mendatangi desa yang telah ditunjuk sebelumnya, namun dari pemaparan saat pembekalan tadi, saya menemukan arti KKN-DR yang sesungguhnya adalah tetap melakukan KKN, namun mengabdi, berkarya, berkontribusi kepada desa sendiri. Bagus ! Akhirnya masyarakat desa dapat merasakan manfaat dari salah satu warganya yang berkuliah. Pikiran penulis langsung berputar tentang apa saja kontribusi yang dapat diberikan ke desa sendiri, hasil belajar selama hampir 4 tahun. Sosialisasi COVID-19 ? Rasanya sudah jamak dan rutin dilakukan oleh dinas terkait. Operasi masker ? Hampir setiap 3 minggu sekali dilakukan. Ah, rasanya mungkin penulis bisa ikut kegiatan tersebut. Selain mudah dilakukan, akan sangat menghemat biaya dibanding kegiatan sejenis. Banyak hal bisa dilakukan sebagai implementasi KKN dari rumah. Dari sosialisasi hingga mengajar anak sekolah yang harus belajar jarak jauh yang hingga saat ini masih jauh dari kata efektif. Membuat poster himbauan sampai pelatihan pembuatan kerajinan tangan yang punya nilai ekonomi.
Pada akhirnya, tinggal menghitung hari hingga KKN-DR ini akan dilaksanakan penulis. Semoga tak ada kendala berarti, dan bisa membantu berkontribusi bagi desa sendiri.
Untuk mengawali pelaksanaan KKN-DR secara simbolis tanggal 28 Agustus 2020, telah dilakukan penyerahan di Kecamatan Ajibarang yang diikuti 6 peserta KKN-DR di wilayah Kecamatan Ajibarang. Banyak hal yang menarik dan menjadi tantangan dan PR mahasiswa karena KKN-DR ini sangat unik dan berbeda dari KKN biasanya,seperti yang disampaikan Eko Heru Surono,S.Sos, Camat Ajibarang,diantaranya 1.Peserta KKN-DR harus selalu rajin karena ada monitoring via GPS,sehingga bisa termonitor dengan baik. 2.Selalu berkoordinasi baik dengan dinas dan instansi ataupun lembaga terkait supaya dapat melaksanakan tugas pemberdayaan yang betul --betul dibutuhkan masyarakat,misalnya ikut membantu mensosialisasikan penyululuhan pencegahan Covid-19 di masyarakat,dengan membuat pamlet ,audio visual dll. Sehingga lebih efektif dan efisien mengingat pelaksanaan ini masih dalam masa pandemi.Pihak kecamatan juga berharap para mahasiswa peserta KKN-DR ikut menyukseskan koordinasi kecamatan dengan desa dalam program teleconference kecamatan bersama dengan desa. Selain itu,pihak kecamatan Ajibarang juga mengucapkan terima kasih atas kerjasamanya dengan STIKes Ibnu Sina Ajibarang yang telah membuat penyuluhan Pencegahan Covid-19 dalam bentuk file MP3,yang telah menyebar luas ke berbagai daerah di Indonesia. Harapannya agar KKN-DR ini dapat menyempurnakan dan pembuatan produk serupa untuk melayani kebutuhan informasi yang mencerdaskan masyarakat.
Selanjutnya dari pihak kampus yang diwakili oleh Moh.Agung B, S. E, Humas dan Aufa Rizka Azzumi,S.E, M.A , selaku Ketua UPPM STIKes Ibnu Sina Ajibarang ,Ketua UPPM Mengucapkan terima kasih atas kesediaannya pihak pemerintah kecamatan Ajibarang yang telah menerima peserta KKN-DR di wilayahnya. Menurutnya,Jumlah peserta KKN-DR tahun 2020 kali ini terbagi menjadi beberapa kecamatan sesuai rumah,tempat tinggal asal mahasiswa,antara lain, Kecamatan Ajibarang,Kecamatan Cilongok,Pekuncen, Kalibagor,Karanglewas Kabupaten Banyumas, serta Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan.
Salah satu keunikan dan kelebihan KKN-DR adalah dapat meningkatkan dedikasi mahasiswa untuk ikut serta berkiprah membangun masyarakat di daerah kelahiran masing-masing. Disampaing itu, KKN-DR ini diharapkan mampu meningkatkan daya pikir,intelektualitas,kepedulian serta tanggung jawab moral mahasiswa untuk ikut serta memberikan problem solving terhadap permasalahan di masyarakat sekitarnya dari tempat tinggalnya sendiri. ( Gung/Reza )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H