Lihat ke Halaman Asli

Mohamad AB

Karyawan

Pembuatan Hand Sanitizer, Menuju Kampus Menara Air

Diperbarui: 8 April 2020   08:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

 Fenomena Kampus  Menara gading yang menjulang   dan ekslusif hingga  tak tersentuh oleh masyarakat sekitarnya,akan pupus ditelan perubahan. Seiring dengan kemajuan berpikir masyarakat,kini yang diharapkan ialah kampus  yang mampu menjadi menara air. Bermanfaat mengairi  ilmu 

pengetahuan  teknologi  bagi   masyarakat sekitar,mencerdaskan  lingkungannya. Bagaimanapun  kampus  harus mampu menjadi pembaharu   minimal bagi masyarakat   sekelilingnya .

Dengan demikian  arah kebijakan baru ini,diharapkan pengelolaan manajemen kampus  akan  melibatkan Kearifan lokal baik institusi dan  masyarakat,sehingga sikap  eksklusif lembaga pendidikan tinggi  akan didorong berubah menjadi inklusif supaya bersinergi dengan potensi sumber daya yang ada di sekitar.

Khususnya pada  kampus  yang dikelola oleh swasta,yang melibatkan keikut sertaan masyarakat yang awalnya membidani kelahiran kampus  di lingkungan sekitarnya sebagai stakeholder  pendidikan tinggi .

Dengan iklim baru ini,setidaknya telah memaksa pihak manajemen internal kampus  harus membuka diri dengan bergandengan tangan bersama instansi dan para tokoh dan masyarakat sekitar untuk bertanggung jawab tentang kelangsungan,masa depan  kampus  yang menjadi beban tanggung jawab bersama.

dokpri

Berbagai cara untuk mendekatkan  kampus  ini diantaranya  ialah sikap akomodatif terhadap kebutuhan pengetahuan teknologi dasar di masyarakat sekitar.Konsep adaptasi inilah yang akan menumbuhkan  pengakuan masyarakat  sekitar  untuk mendukung kemajuan kampus dalam jangka panjang.

Seperti halnya yang telah dilakukan  STIKes Ibnu Sina Ajibarang, yang telah ikut serta berpartisipasi melakukan edukasi  pencegahan bahaya Covid-19 di sekitar wilayah setempat  telah  melakukan  kegiatan  Pengabdian Masyarakat berupa Pendistribusian Hand Sanitizer  produk STIKes Ibnu Sina Ajibarang  kepada  7  kantor Instansi dll. di wilayah  kecamatan  Ajibarang  dalam rangka untuk  pencegahan bahaya  pandemi  Covid 19   tanggal , 7  April  2020 baru baru ini.

Kegiatan ini  sebelumnya telah  dilepas keberangkatannya oleh  Adi Susanto,S.Farm. Apt  selaku  Ketua STIKes Ibnu Sina Ajibarang. Menurutnya " Kegiatan Pendistribusian Hand Sanitizer  produk sendiri ini  adalah untuk melatih kepedulian  kampus  terhadap masyarakat sekeliling  dengan  basis kompetensi keilmuan yang dimiliki,sebagai perguruan tinggi yang memiliki program studi Farmasi S1 dan D3 Farmasi dan Makanan.

Sehingga merupakan tanggung jawab akademik yang harus  diemban  oleh para akademisi kampus  secara nyata  dalam rangka memberikan edukasi sebisa mungkin kepada masyarakat sehubungan dengan menjangkitnya Covid-19 sekarang ini."

dokpri

Pembuatan produk Hand Sanitizer , menurut  Iva Riana Dewi, S.Si, M Sc. Apt, Kaprodi S1 Farmasi menjelaskan,upaya ini  merupakan bukti  inovasi sekaligus kepedulian kampus terhadap  penanggulangan bahaya Covid-19 yang sedang melanda. 

Meskipun demikian  menurutnya disarankan kepada masyarakat  lebih ditekankan tetap lebih baik cuci tangan dengan menggunakan sabun, bagaimanapun , handsanitizer   hanya digunakan ketika kondisi tidak memungkinkan seperti di luar rumah yang susah untuk cuci tangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline