Bagaimanapun peran SMK seperti yang digadang oleh Presiden Jokowi untuk ikut bertranformasi menjadi pionir pemberdayaan masyarakat desa serta bisa mengadopsi kearifan lokal yang sangat strategis adalah penting. Lalu bagaimana caranya ? inilah PR besar kita wabil khusus para insan pendidik.
Seiring majunya pola pikir masyarakat,sekolah eklusif laksana menara gading akan semakin dilupakan masyarakat. Karena masyarakat sedang menuntut peran yang nyata bagi kemajuan daerahnya, agar sekolah bersikap inklusif menjadi menara air.Konsep ini ,telah menginspirasi banyak perubahan yang dinamis.Diantaranya menjadikan sekolah sebagai sumber ilmu bagi pencerdasan masyarakat sekitarnya.
Kita mengapresiasi bahwa kesadaran pemerintah desa akan kesehatan sudah menjadi kebutuhan pokok yang mendesak dan tingkat urgensinya menjadi skala prioritas . Membaca realita ini kita menjadi lebih terpanggil untuk membakukan langkah yang bisa dilakukan untuk ikut berperan serta dalam pemberdayaan masyarakat dalam bidang pembangunan desa yang digalakan pemerintah.
Banyak segi positif yang diperoleh dengan era baru ini. Selain meningkatkan profesionalisme , mutu output pendidikan.Secara ekplisit telah menciptakan kultur baru berupa peran serta dan kepedulian sekolah bagi lingkungan sekitar yang semakin terasa manfaatnya bagi masyarakat berupa pencerdasan lingkungan sekitar.
Sementara itu peran SMK semakin dipertajam, menurut presiden harus menjadi menjadi agen pembaharu di daerahnya. Kontek ini menjadi perwujudan revitalisasi yang dituangkan dalam sepuluh langkah revitalisasi SMK. Seperti yang termuat dalam buku revitalisasi SMK terbitan Dikbud 2017.
Sejalan dengan arah kebijakan presiden, SMK di daerah sangat berpeluang untuk ikut serta berpartisipasi membangun desa sesuai arah semangat kebijakan presiden tentang peran SMK di masyarakat
Barangkali salah satu SMK yang telah melakukan fungsi ini ialah SMK Ma'arif NU 2 Ajibarang (Manuda) yang telah menyelenggarakan program kegiatan pemberdayaan masyarakat desa dengan melakukan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di desa Sawangan kecamatan Ajibarang ,Banyumas. Tanggal 11 Desember 2018. Kegiatan yang dibiayai dana desa APBDes ini diikuti oleh 93 peserta warga desa Sawangan. Kegiatan ini dibuka oleh Saeful Aziz,S.Pd . WkS Humas SMK Ma'arif NU 2 Ajibarang.
Berbeda dengan sekolah lain,bagi sekolah yang telah memperoleh juara 3 Olimpiade siswa Farmasi Indonesia se Jawa ini,lebih mendorong peran siswa dalam pemberdayaan masyarakat secara nyata . Sehingga dalam sesion presentasi pemberdayaan masyarakat bidang pemberantasan sarang nyamuk (PSN) ini justru menampilkan kepiawaian siswa. Mirip program pengabdian masyarakat seperti KKN yang biasa dilakukan mahasiswa perguruan tinggi .Untuk menjamin kelancaran dalam sesi tanya jawab didampingi oleh guru kesehatan serta didukung tenaga dari Puskesmas setempat.
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan ini dilanjutkan praktek pemberantasan sarang nyamuk ke rumah warga yang didampingi guru Kesehatan serta tenaga dari Puskesmas setempat . Selain itu sebagai bentuk kepeduliannya SMK Manuda memberikan servise gratis pelayanan cek kesehatan bagi masyarakat desa setempat.
Bagi sekolah ini menyelenggarakan kegiatan ini sudah dirancang sedemikian rupa agar memberikan kemanfaatan yang nyata bagi masyarakat desa,sehingga sebelum dilaksanakan telah dilakukan kordinasi yang solid yang dipimpin langsung oleh Sodikin S.T,M.Pd. Kepala SMK Ma'arif NU 2 Ajibarang,meskipun dalam suasana kesibukan sekolah paska Ulangan Akhir Semester yang baru lalu serta acara class meeting . (GungLtbgYPP)
.