Barangkali baru dalam sejarah sejak republik ini berdiri ,jika masalah pendidikan SMK sampai menjadi agenda penting kabinet pemerintah. Alasannya presiden Jokowi mengaanggap isu SMK adalah krusial ,begitu urgensinya bagi kelangsungan bangsa ke depan. Strategisnya prospek pendidikan SMK ke depan ikut mewarnai masa depan bangsa. Sehingga mutu dan daya saing bangsa akan tergantung pada SDM yang diantaranya ialah generasai muda lulusan SMK.
Dari semangat ini tidak heran jika daerah semakin giat mengimplementasikannya dengan berbagai lomba kompetensi Siswa LKS SMK yang sudah menjadi program rutin tahunan. Untuk tahun ini Kabupaten Jawa Tengah mendapat kehormatan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Lomba Kompetensi Siswa ( LKS ) SMK tingkat provinsi Jawa Tengah yang kembali digelar pada tahun 2017.
Pada penyelenggaraan LKS ke XXVI ini ,bertujuan untuk mengembangkan iklim kompetisi bagai SMK dan mengenalkan potensi SMK ke dunia usaha ataupun industry. Lomba ini dilaksanakan mulai 27 s/d 30 November 2017 ,yang mengambil lokasi di SMK se Kabupaten Pati dan sekitarnya.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah ,Drs.Gatot Bambang Hastowo,N.Pd. dalam sambutannya pada acara pembukaan di Alun - alun Pati yang dihadiri Asisten Gubernur Bidang Kesra dan Bupati Pati menyatakan ,bahwa LKS SMK 2017 akan mempertandingkan 56 cabang keahlian yang diikuti oleh 1,051 siswa dari 35 Kabupaten / Kota ,nantinya yang menjadi juara akan mewakili Jawa Tengah untuk berkompetisi di tingkat nasional pada tahun 2018. Seperti yang dikutip pasfmpati.com,26/11/2017.
Dari 56 cabang keahlian yang dilombakan ada salah satu yang menarik ialah jurusan Teknologi Laboratorium Medik atau TLM yang lebih dikenal dengan Jurusan Analis Kesehatan.
Pada lomba ini yang diuji ialah 1.) Pemeriksaan Metode Sahli ,2) Pemeriksaan Hitung Jumlah Lekosit, 3) Pemeriksaan Laju Endap Darah ,4) Pemeriksaan Hitung Jumlah Lekosit. Untuk jenis lomba yang diikuti oleh siswa SMK jurusan ini, diselenggarakan dari tanggal 27 s/d November 2017.
Bagi masyarakat umum barangkali jenis lomba ini masih dianggap aneh. Karena memiliki keunikan, hal ini kurang mendapat perhatian masyarakat. Karena dianggap sangat spesifik . Sementara prospek dari pengetahuan ini sangat berarti bagi kemajuan bangsa kedepan. Seperti yang dibuktikan oleh keseriusan yang ditunjukkan Presiden Jokowi . Namun sayangnya di lapangan yang terjadi berbeda,kita merasakan sulitnya mencari hasil informasi jurnalistik pemberitaan,liputan tentang penyelenggaraan LKS yang bisa dinikmati publik ,untungnya panitia memberi akses informasi dalam bentuk blog yang sangat membantu , selain itu dibantu sebuah tayangan blog dari radio swasta yang meliput.
Barangkali yang menjadi pertanyaa,mungkinkah Gema Revitalisasi SMK yang menjadi sorotan Presiden belum menyentuh nurani pers? apakah momen momen ini tidak marketable ? , Buktinya belum banyak informasi liputan jurnalistik yang bisa menjadi rujukan masyarakat,Karena berbeda dengan yang terjadi di lapangan. Akan lain halnya jika yang terjadi adalah even politik, pasti akan lebih grengseng dan berbeda.
Adapun hasil peringkat nilai yang kami sajikan dalam empat besar peringkat sebagai berikut :
Peringkat ke-1 diraih SMK dari perwakilan Pekalongan , dengan nilai 90.50 , sementara untuk urutan ke - 2 diraih oleh SMK utusan dari Semarang dengan meraih nilai 90.03 sedang urutan ke - 3 diraih oleh perwakilan SMK dari Solo dengan perolehan nilai 90.03 sedang peringkat ke empat diraih oleh SMK Ma'arif NU 2 Ajibarang sebagai utusan Kabupaten Banyumas ,yang diwakili oleh Fitria Nur Fatihah , Kelas XII ,jurusan Analis kesehatan. Meskipun hanya menyabet peringkat ke empat ,kita tetap bersyukur , karena ini telah menjadi momentum untuk merebut prestasi kejuaraan berikutnya ,menjadi lebih dekat. Seperti yang diakui oleh Herdiana .Amd,Ak yang bertugas mendampingi peserta. (gung-ltbg)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H