Lihat ke Halaman Asli

Mohamad AB

Karyawan

Mendekatkan Sekolah Kepada Masyarakat Sekitar

Diperbarui: 25 Juli 2017   01:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Konsep Sekolah Berbasis Manajemen atau   sering  dikenal  dengan Manajemen  Berbsis Sekolah MBS ,telah menginspirasi  banyak perubahan yang dinamis. Fenomena sekolah sebagai Menara gading yang menjulang   dan ekslusif hingga  tak tersentuh oleh masyarakat sekitarnya,kini mulai pupus ditelan perubahan. Karena dengan arah kebijakan baru ini,diharapkan pengelolaan manajemen sekolah diharuskan melibatkan masyarakat sekitar hingga sikap  eksklusif lembaga pendidikan akan didorong berubah menjadi inklusif supaya bersinergi dengan potensi sumber daya yang ada di sekitar. Banyak segi positif yang diperoleh dengan era baru ini.Selain meningkatkan profesionalisme  manajemen sekolah , mutu output pendidikan dan  meningkatkan daya saing.Secara ekplisit telah menciptakan kultur baru berupa transparansi manajemen sekolah yang semakin terasa.

Khususnya pada sekolah yang dikelola oleh swasta,yang melibatkan keikutsertaan masyarakat yang awalnya membidani kelahiran sekolah di lingkungan sekitarnya sebagai stakeholder  pendidikan . Dengan iklim baru ini,setidaknya telah memaksa pihak manajemen internal sekolah harus membuka diri dengan bergandengan tangan bersama para tokoh dan masyarakat sekitar untuk bertanggung jawab tentang kelangsungan,masa depan sekolah yang menjadi beban tanggung jawab bersama.

Berbagai cara untuk mendekatkan sekolah ini diantaranya  ialah sikap akomodatif terhadap kultur yang berlaku di masyarakat sekitarya. Konsep adaptasi inilah yang akan menumbuhkan  pengakuan masyarakat  sekitar  untuk mendukung kemajuan sekolah dalam jangka panjang.

Banyak cara  mendekatkan sekolah dengan masyarakat. Kesuksesan rangkaian acara Ulang Tahun  Ke 25  SMK Ma'arif NU 1 Ajibarang terasa betul kemeriahannya telah membuktikan  keberadaan sekolah  di tengah tengah masyarakat sekitarnya. Setelah kegiatan  Jalan Sehat yang mengitari kota Ajibarang,kabupaten Banyumas ,Jateng  usai,yang diikuti sekitar tiga ribuan peserta. Tampak antusisme warga  Kecamatan Ajibarang ,Pekuncen dan sekitarnya . Dengan membuktikan kecintaannya pada sekolah ini. Hal ini tercermin pada acara yang diselenggarakan pada tanggal 24 Juli 2017  ini,sampai siang hari para peserta tumplek  memenuhi halaman sekolah.

Beragam alasan yang membuat antusiasme warga yang ikut menciptakan kemeriahan acara ini. Mulai dari ketertarikan dengan nilai hadiahnya  yang fantastis  berupa 2 dua buah sepeda motor,kulkas,mesin cuci,sepeda gunung , VCD dll.

Selain itu  kegiatan jalan sehat yang dibuka oleh Ketua YPP Ma,arif NU Ajibarang ini hakikatnya merupakan bukti  nyata kecintaan warga masyarakat pada sekolah ini dan partisipasi warga  sebagai peserta jalan sehat ini telah memeriahkan gebyar puncak acara ultah sekolah ini.

Hal yang menarik pada inti acaranya berupa  sesi pembagian hadiah yang acaranya dikemas begitu menarik dengan menyuguhkan pentas musik dangdut syar'i yang cukup berbobot. Seperti sedang memberikan contoh,inilah pentas seni musik dangdut  yang elegan dengan kostum dangdutnya  namun berjilbab  yang  santun di panggung  enak dinikmati. Paket organ tunggal  dengan  membawakan  lagu dangdut ini betul betul mengobati kelelahan peserta  setelah  mengikuti jalan sehat.

Barangkali yang   paling menarik diantara sajian lagu yang  dibawakan  ada  suatu magnet tersendiri ketika  sang Head Master  ikut bersedia  meyumbangkan lantunan  suara emasnya dengan berduat dengan  penyanyi   yang nampak kompak  dan  menghibur peserta.  Sebuah lantunan  yang indah tampilan yang mempesona  meskipun dangdut tapi  elegan,penuh estetika  perlu dicontoh  para  warga ,bahwa pentas  dangdut  yang  sehat  dan bersyariah  adalah seperti  ini.

Hal lain yang melengkapi kemeriahanya  ialah dengan masuknya pedagang luar ke arena  sekolah  sampai sekitar panggung sehingga ikut meramaikan  acara sekaligus  menambah kenyamanan  peserta bagi yang tidak sempat membawa bekal  bisa  berbelanja di sini. Fenomena ini  membuktikan   sebagai sekolah  yang  bersahabat dengan siapapun.

Padatnya peserta dan  sekaligus penonton pada acara ini juga tampak dari bubarnya  acara  telah membuat kondisi lalulintas menjadi seketika  padat merayap,meskipun sudah diatur dengan rapi.Kondisi ini menjadi barometer masyarakat  pengguna jalan raya propinsi bahwa sekolah ini ternyata dicintai warga sekitar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline