Lihat ke Halaman Asli

Magrisa KurniaFebriani

Universitas Diponegoro

Mahasiswa KKN Undip Edukasi Anak-Anak Bahaya Pencemaran Air melalui Metode Discovery Learning

Diperbarui: 10 Agustus 2023   18:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Kegiatan

Sukoharjo (20/7/2023).Mahasiswa KKN Undip Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Magrisa Kurnia Febriani melakukan edukasi kepada anak-anak sekolah dasar mengenai bahaya pencemaran air melalui eksperimen sederhana dampak detergen bagi ikan.

Pencemaran air merupakan suatu kondisi penurunan kualitas air yang diakibatkan oleh masuknya berbagai komponen asing ke badan perairan akibat aktivitas manusia. Konsumsi air telah meningkat dua kali lipat dalam 50 tahun terakhir dan kita gagal mencegah terjadinya penurunan mutu air. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal ini salah satunya adalah dengan melakukan edukasi guna meningkatkan rasa kepedulian masyarakat yang dapat dimulai dari anak-anak untuk mencegah pencemaran air.

Metode edukasi yang dilakukan adalah metode discovery learning. Sesuai dengan pendapat Slavin (Yaumi, 2017) menyatakan bahwa "discovery learning dapat meningkatkan keingintahuan siswa meningkatkan berfikir bebas dan bisa memecahkan masalah secara mandiri". Selain itu, dengan cara melakukan penemuan sendiri peserta didik juga lebih merasakan makna dari proses yang dilakukannya selama pembelajaran berlangsung, sehingga mereka tidak mudah melupakan konsep yang telah mereka dapatkan.

Kegiatan edukasi ini dilakukan di SDN 04 Ngasinan, Desa Ngasinan, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo pada tanggal 20 Juli 2023 dengan sasaran siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6 SD. Pelaksanaan edukasi terdiri dari 4 sesi, yaitu : (1) penyampaian materi oleh mahasiswa KKN mengenai pencemaran air; (2) tanya jawab; (3) eksperimen secara berkelompok (4) pengulangan materi dan penyamapaian hasil yang dipimpin oleh siswa. Eksperimen yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui dampak salah satu bahan pencemar yang berasal dari kegiatan domestik dan rumah tangga yaitu detergen terhadap keberlangsungan hidup ikan. Eksperimen ini dilakukan dengan menyiapkan 2 buah toples berukuran 500 mL yang telah diisikan dengan air dan ikan sebanyak 1 ekor pada masing masing toples. Selanjutnya, salah satu toples diberikan dengan dua sendok makan detergen dan dilakukan pengamatan terhadap ikan pada setiap toples untuk melihat perbedaan perilaku antara ikan yang terpapar oleh detergen dan ikan yang tidak terpapar detergen. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa ikan yang terpapar oleh detergen mengalami stress yang ditunjukan dengan perilakunya yang berenang naik ke permukaan dan gerakan insang yang cepat. Sedangkan, ikan yang tidak terpapar oksigen berenang tenang di dalam air dan gerakan insang stabil.

Siswa dan siswi SDN 04 Ngasinan mengikuti kegiatan ini dengan aktif dan antusias karena kegiatan ini merupakan kali pertama bagi mereka melakukan eksperimen langsung dengan ikan. Siswa dan siswi SDN 04 Ngasinan menjadi jauh lebih memahami konsep serta bahaya dari pencemaran air bagi keberlangsungan ekosistem perairan. Salah satu guru SDN 04 Ngasinan Bapak Rustanto mengaku senang dan bahagia dengan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN. "Saya sangat senang dengan kegiatan seperti ini, anak-anak menjadi lebih peduli terhadap lingkungan dan dapat lebih memahami konsep pencemaran air melalui kegiatan eksperimen."

Penulis: Magrisa Kurnia Febriani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline