Lihat ke Halaman Asli

Magrisa KurniaFebriani

Universitas Diponegoro

Mahasiswa KKN Undip Olah Limbah Tempe untuk Suburkan Tanaman

Diperbarui: 10 Agustus 2023   17:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Kegiatan

Sukoharjo (28/7/2023). Mahasiswa KKN Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Magrisa Kurnia Febriani mengolah limbah tempe menjadi Pupuk Organik Cair (POC) untuk menyuburkan tanaman.

Tempe merupakan salah satu makanan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia karena rasanya yang enak, harganya yang terjangkau serta kandungan gizi yang tinggi. Di sisi lain, proses pembuatan tempe menghasilkan limbah rebusan kedelai yang dapat mengotori saluran air di sekitar rumah. Air rebusan kedelai ini memiliki warna kuning kecoklatan, berbuih putih dan bau yang tidak sedap. Limbah air rebusan kedelai memiliki kandungan unsur hara yang baik untuk tanaman seperti Phospor (P), Nitrogen (N) dan Kalium (K).

 "Bahan yang digunakan untuk membuat POC adalah air rebusan kedelai yang diperoleh dari UMKM Tempe setempat kemudian dikumpulkan dan dicampurkan dengan gula merah sehingga nantinya menjadi sumber energi bagi mikroorganisme lokal (MOL) untuk merombak bahan organik, perangsang pertumbuhan, agen pengendali hama serta penyakit pada tanaman," jelasnya.

Lebih lanjut ia juga menerangkan, proses pembuatan POC dari rebusan kedelai diawali dengan mencampurkan 5 liter air rebusan kedelai dengan kilogram gula merah yang telah dilarutkan dalam air. Campuran tersebut selanjutnya difermentasi selama 14 hari dengan tetap digojog dan dibuka wadah fermentasinya setiap hari agar tidak menggembung.

"POC yang telah berhasil difermentasi memiliki bau seperti tape dan dapat langsung diaplikasikan pada tanaman dengan cara mencampurkan 1 liter MOL dengan 10 liter air lalu diaduk merata kemudian disiramkan kepada tanaman," terangnya.

Kegiatan ini dilakukan pada hari Jumat tanggal 28 Juli 2023 sebagai salah satu program keilmuan KKN di Desa Ngasinan, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo yang melibatkan ibu-ibu Anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Ngasinan. Ia berharap dengan dilakukannya program kerja ini dapat menambah pengetahuan masyarakat mengenai pemanfaatan limbah tempe sehingga meminimalisasi polusi terhadap lingkungan.

Penulis : Magrisa Kurnia Febriani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline