Lihat ke Halaman Asli

Pembukaan

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bismillahirrahmanirrahim, demi Tuhan Yang Maha Pengasih tak pandang kasih Maha Penyayang tak pandang orang. Puji Tuhan Pengampu segala kata pemberi segala ilmu pengatur alam semesta. Dzat Maha tinggi tak pantas digayuh makhluq tak sanggup dicerna nalar. Rahmat dan salam teruntai untuk Nabi Muhammad penyeru agama ilahi pembawa risalah suci, wahyu yang tak henti berusaha dipahami.

Inilah sorga yang belum pernah kami buat, dinding denganzabarjad, telaga manis penuh yoghurt, buah-buah yang tak henti mengelungkan tawaran nikmat. Siapa saja bisa jika mau membuat. Namun ini lah yang pertama dibangun, surga kami, Firdaus.

Oh,,, maha guru yang kami harap fatwanya, yang kami nanti wejangan dan ijazahnya. Terimalah persembahan bentuk kasih kami kepadamu sebagai pundi hadiah yang takkan mungkin mambandingi jasamu yang maha ruah. Kau bahkan bertuah merasuki pikiran-pikiran kami menyusup kedalam hati dan lalu kau merapalkan mantra-mantra membuat getaran dibibirmu yang selalu kami ingat. kemudian kau tiupkan pada ubun-ubun kami satu persatu. Dan aku pikir kau lelah dengan ritual itu. Belum lagi aku berpikir tentang pengetahuanmu yang luas menyegara dan kami hanya terkagum tanpa ada satupun yang terbekas dalam perenungan kami saat kau membicarakanya. Kesucian hati dan jiwa membawa dirimu dalam pengasingan duniawi. Sementara kami lalai dalam pengagungan sendiri akan nikmat yang asing namun kami sukai. Semoga kau dalam damai dan kami berharap kau juga mendo'akan kami agar menemukan kedamaian, yang sebenarnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline