Lihat ke Halaman Asli

maghfiroh azizah

Guru di Sekolah Swasta Lamongan

Kelompok Bimbingan Atasi Permasalahan

Diperbarui: 30 April 2018   03:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kelompok bimbingan merupakan suatu kelompok yang terdiri dari beberapa siswa dimana kelompok tersebut bertujuan menyelesaikan suatu permasalahan. Kelompok bimbingan bisa juga dalam lingkup menyelesaikan masalah individu,  dimana individu ini mencari individu yang lain yang memiliki karakteristik permasalahan yang sama kemudian menghadap kepada konselor.  Kelompok bimbingan juga bisa dilakukan oleh orang-orang yang sudah memiliki kelompok sendiri.  

Karakter permasalahan dilihat dengan penyamaan permasalahannya.  Misalkan jika ada yang siswa yang kesulitan belajar matematika maka dicari siswa yang lain yang juga kesulitan belajar matematika.  Kemudian dijadikan satu dan diberi bimbingan. Belajar kelompok menurut Madijiono (1992 : 61), beliau mengatakan bahwa belajar kelompok adalah sebuah model pembelajaran dimana peserta didik bekerja sama dalam suatu kumpulan siswa untuk menyelesaikan tugas belajar.  

Seperti halnya ketika akan masuk perguruan tinggi ada beberapa orang yang memiliki masalah dalam memilih jurusan,  misalkan jurusan yang diinginkan tidak sesuai dengan jurusan yang diinginkan orang tuannya.  Nah hal semacam itu dapat diatasi dengan kelompok bimbingan.

Suatu kelompok bimbingan akan dipimpin oleh salah satu anggota kelompok,  dan akan dibimbing oleh konselor.  Pada umumnya konselor akan mengumpulkan siswa yang berkarakter sama,  dalam hal permasalahannya.  Namun jika konselor mampu untuk mengatasi suatu kelompok bimbingan dengan karakter yang berbeda,  maka hal tersebut boleh dilakukan.  Karena tujuan adanya kelompok bimbingan adalah memudahkan dalam pemyelesaian suatu masalah.

Kelompok bimbingan yang efektif dapat dilihat dari proses penyelesaian permasalahan.  Tidak ada suatu proses tanpa ujian.  Oleh karena itu ketika ditemui ada pendapat yang berbeda dari dalam suatu kelompok maka itu merupakan tugas dari konselor untuk menyatukan kembali. Kemudian untuk kenyamanan setiap kelompok dapat diserahkan kepada individu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline