Lihat ke Halaman Asli

maghfiroh azizah

Guru di Sekolah Swasta Lamongan

Karena Ego Mengakibatkan Pencemaran dan Penyisihan

Diperbarui: 9 April 2018   00:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ego merupakan sifat yang dimiliki oleh setiap orang.  Namun bukan berarti ego harus diikuti.  Ego sendiri dapat dapat dikatakan sebagai struktur psikis yang berhubungan dengan konsep tentang kepribadian diri,  yang diatur oleh prinsip realitas.  Dimana ego meletakkan dasar untuk perkembangan yang disadari tentang perasaan sebagai individu yang lain.

Dalam buku konseling dan psikoterapi telah disebutkan beberapa perwakilan atau pola dari tingkah laku ego.

1. Ego orang tua,  yaitu dimana kepribadian yang merupakan tolak ukur dari orang tua atau dari substitut orang tua.  Ketika ego orang tua ini  dirasakan maka akan terbayang perasaan perasaan orang tua dalam situasi tertentu.  Seperti ketika seseorang sedang memperlakukan orang lain layaknya seseorang tersebut diperlakukan oleh orang tuanya.  Ego ini pada umumnya berisi sebuah perintah.  Misalkan ketika sedang menasehati maka akan terdapat kata "harus" atau "semestinya".

2. Ego orang dewasa,  pengolah data dan informasi yang merupakan bagian objektif dari kepribadian,  yang juga menjadi bagian dari kepribadian yang mengetahui apa yang sedang terjadi.  Ego orang dewasa ini akan membutuhkan proses yang panjang dan tidak sedikit akan didapat setelah mengalami beberapa masalah.  Seseorang yang memiliki ego ini akan lebih meminimalisir emosinya dan tidak menghakimi.  Dalam kehidupan ini memang semua tidak ada yang sempurna begitu juga dengan pemilik ego ini tidak semua bisa memilikinya.  Karena ego ini perlu dilatih dan diasa.  Dapat dikatakan ego orang dewasa ini merupakan ego yang menghasilkan pemecahan yang paling baik ketika menyelesaikan suatu permasalahan.

3. Ego anak,  berisi perasaan,  dorong dorongan,  dan tindakan spontan.  Ego ini dilakukan tanpa berpikir sehingga semua dilakukan secara spontan.  Tahap ego ini merupakan ego dasar yang tidak semua orang bisa keluar dari ego ini.  Bahkan ketika sudah menginjak SMA tidak semua orang bisa menerapkan. Ego dewasa dan terus tetap terlena dengan ego anak ini.  Sedangkan umur anak maksimal 9 tahun itu seharusnya pemikiran beranjak dari zona ini sudah mulai di terapkan.  

Dari uraian diatas tedapat dua tipe masalah yang berkaitan dengan struktur kepribadian yang dapat dilihat dari analisis struktural.  Yaitu tipe pencemaran dan penyisihan.  Pencemaran akan terjadi ketika isi pola tingkah laku ego yang satu bercampur dengan pola tingkah laku ego yang lainnya.  Sedangkan penyisihan terdapat ketika ego anak bisa merintangi ego orang tua.  Atau ketika ego orang tua yang merintangi ego anak yakni apabila garis garis batas ego yang kaku tidak memungkinkan gerakan bebas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline