Sidoarjo, Selasa 11 April 2023, Kantor Wilayah Kementrian Agama Jawa Timur mengadakan acara Munajat Haji dan Nuzulul Qur'an yang digelar di Aula Al-Ikhlas tepatnya di Lantai 2 bangunan Kemenag Jatim. Salah satu tujuan acara ini digelar adalah untuk tetap meningkatkan keimanan agama islam dalam menjalankan ibadah di Bulan Puasa Ramadhan. Perlu diketahui juga, sebelum acara ini diselenggarakan, masing-masing pegawai ASN Kemenag Jatim juga sudah ditargetkan untuk menyelesaikan membaca Al-Qur'an sesuai pada pembagian beberapa Juz yang telah ditentukan di setiap bidang yang ada.
Pada acara kali ini, ketua Kantor Wilayah Kementrian Agama Jawa Timur (Dr. H. Husnul Maram, M.H.I) memberikan beberapa sambutan terkait pemberangkatan haji tahun ini, khususnya sesuai pada data Kemenag Jatim. Beliau juga menjelaskan jadwal pemberangkatan jamaah haji tahun ini dibagi dengan 2 kloter, diantaranya 1 kloter 450 jamaah dan satu kloter lagi 400 jamaah. Pada kesempatan tahun ini, pemeritah juga memprioritaskan jamaah haji yang sudah memiliki usia lanjut. Dimana dalam peserta jamaah haji tersebut mencapai 1758 orang, dengan rincian usia jamaah haji termudah 85 tahun dan usia jamaah haji tertua 118 tahun. Begitupula dengan jamaah haji yang berusia 64 tahun kurang lebih 70 ribu orang yang akan berangkat tahun ini.
Dilanjut pada acara selanjutnya, yaitu mauidatul hasanah yang disampaikan oleh pengasuh Hufadz Raudhotul Qur'an Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang (Drs. KH. Cholil Dahlan). Dalam penyampaian ceramah beliau menerangkan tentang tahapan berakhirnya manusia hidup di dunia, dimana Ruh-nya itu akan diangkat ke atas bersama dengan amal-amalnya oleh malaikat al-mukhafadhah. Hingga sampai pada langit pertama (Baitul Izhar) yaitu, rumah yang dimuliakan oleh Allah, dan disitulah tempat Al-Qur'an. Sesuai pada ayat Al-Qur'an inna anzalnaa hufii lailatul qadr, Abdullah bin Mas'ud mengatakan dimana pada ayat ini menerangkan Al-Qur'an ketika turun dari Lauful Mahfudz menuju ke Baitul Izhar secara keseluruhan 30 Juz, yang oleh Rasulullah saw. pernah menceritakan "Sesungguhnya sebelum alam ini diciptakan Allah pencipta pertama itu adalah Ruh (Nur Muhammadin) yaitu cahaya yang terpuji."
Kemudian pada sesi terakhir ceramah beliau memberikan pesan pada kita semua, bahwasannya: "Cukuplah kita ini dianggap ikhlas apabila kita menjalankan amal dan ibadah itu sebagai tugas dan fungsi pokoknya" dimana kalau kita sholat mau dikatakan itu ikhlas, cukuplah syaratnya, rukunnya, sunnahnya dipenuhi, maka itu sudah masuk pada kategori ikhlas. Dalam penjelasan tersebut, kita dapat menarik kesimpulan bahwasannya nilai keikhlasan seseorang tidak dapat diukur dengan penalaran antar manusia itu sendiri. Tetapi kadar nilai keikhlasan itu sendiri hanya Allah yang dapat menentukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H