Lihat ke Halaman Asli

Di Ambang Subuh

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dini hari
aku datang padamu untuk mengadu
mengeluh dalam kepasrahan
karena kutahu engkau tempat yang paling aman untukku berbagi
dan kau pasti menyambut kedatanganku

sebelum subuhmu datang menyapa
berilah aku kesempatan untuk menangis
di hadapanmu

kejadian ini, sungguh tak kusangkah
di waktu yang masih sangat segar
ketika Syawal belum genap sepuluh hari
usianya masih sangat muda
untuk kelahiran insan yang fitrah di bumimu

kalau aku boleh menyesali
kenapa engkau tak memegang erat hati kami?
kenapa engkau tak menahan langkah kami?
hasratku memang besar
untuk menginginkan sesuatu
banyak harapan aku ukir dengan itu

tapi kenapa engkau biarkan lenyap?
aku memang konyol dan bodoh
tanpa bimbinganmu
khilaf...

di ambang subuhmu
izinkanlah aku bersimpuh
memohon dengan sangat
berikan aku keluasan hati untuk merelakan semuanya
jika di dalamnya masih ada hak yang haq untukku
aku percaya engkau pasti mengembalikannya dengan ragam caramu
tak lain ini teguranmu supaya aku mendekat kepadamu

"semoga ada hikmah yang tak gagal kuterjemah"

Subuhmu pun datang
aku kembali tersungkur

hatiku berangsur lega setelah bertemu denganmu
apalagi dengan subuhmu yang tepat waktu
selain dalam Ramadhan, memang susah kutemukan subuhmu

Baciro, 14 September 2011
03.30




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline