Lihat ke Halaman Asli

KKN RDR UIN Walisongo Semarang Lakukan Kunjungan ke Gereja Kristen Jawa

Diperbarui: 15 November 2021   14:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pekalongan - KKN RDR 77 UIN WALISONGO Semarang, kelompok 118 mengunjungi Gereja Kristen Jawa (GKJ) yang  berada di 0 KM kota Pekalongan, guna menguak informasi seputar moderasi beragama. Bersama pendeta Dwi Argo Mursito sebagai narasumber serta mahasiswa KKN RDR kelompok 118 berdiskusi membahas tentang toleransi beragama yang berlangsung pada Selasa (12/10/21).

Tim KKN yang beranggotakan 15 orang ini diantaranya 3 laki-laki dan 12 perempuan, masing-masing anggota berasaldari 5 fakultas diantaranya Mafrukhatul Mausufah, Elis Anggriani, Muhammad Riskin, Imroatin Karimah, Millata Faradina, Fatchatul Millah, Aisa Khurmila, Nabhan Fajrudin, Ashim Annabil, Puspaneng Rani Pahlevi, Nella Imroatul Khasanah, Susanti, Atiqoh, Clarysa Endis Ovikasari, dan Nur Anik Hayati. Kunjungan ini dikoordinasi oleh Puspaneng Rani Pahlevi, podcast berlangsung selama kurang lebih satu jam.

“Beruntung kami dapat melakukan secara tatap muka yang berlangsung dengan khidmat dan damai, serta tidak lupa akan protokol kesehatan.” Tutur mafrukha sebagai koordinator desa. Acara kunjungan dimulai dari jam 7 pagi lalu dilanjut dengan diskusi interasktif 2 arah yang dipandu oleh 2 anggota KKN kelompok 118 yakni mafrukhatul Mausufah dan Muhammad Nabhan Fajruddin.

Kegiatan ini dipilih karena semakin kesini dirasa sikap para pemuda genjar melakukan menjustifikasi antar umat lain agama, sehingga menimbulkan minimnya rasa toleransi antar umat beragama. Didalam berdiskusi kami baru mengetahui bahwa Dalam Kristen menganut ajaran cinta kasih yang diberikan Tuhan Yesus, “Yesus Bersabda kasihilah orang lain seperti kamu mencintai dirimu sendiri”, ujar pendeta. 

Mereka mengasihi orang lain terlepas dari etnis, agama, dan latar belakang yang berbeda, hal tersebut adalah ajaran utama dari Tuhan Yesus. Pada intinya semua agama itu sama, seperti halnya agama Islam berpusat pada Allah, Kristen berpusat pada Yesus, dan semuanya mengajarkan toleransi. 

Kita sebagai pemuda harus bisa berfikir kritis dengan ajaran yang berbeda-beda, Kegiatan tersebut lalu ditutup dengan acara foto bersama, “semoga kedepannya tidak ada salah paham lagi” tambah sang pendeta.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline