Lihat ke Halaman Asli

Pendukung PSSI Vs Pendukung Sepak Bola Bersih Beradu Argumen

Diperbarui: 3 Agustus 2015   21:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beruntung artikel OVB berjudul Sdr. Mafruhin Menyanggah Komentar Saya saya baca, maka semakin nyatalah perbedaan cara pandang antara pendukung PSSI dengan pendukung sepak bola bersih dalam menyikapi kisruh sepak bola tanah air.

Silakan pembaca menikmati adu argumen mereka. Akan saya mulai dengan mengkopi tulisan OVB (dengan cetak miring) satu per satu untuk kemudian menjawabnya dengan dimulai dari kutipan asli jawaban saya atas komentar OVB dalam salah satu artikel saya (cetak tebal) dilanjutkan dengan uraian jawaban tambahan seperlunya.

1. Mafruhin katakan "bahwa Mafia yang ada di lantai 3 itu hanya bualan Roy Suryo dan masyarakat banyak yang tidak percaya" ... pandangan saya adalah masyarakat yang mana yang tidak percaya???, belum ada bukti secara otentik jumlah suara yag percaya atau tidak, kalau versi Mafruhin banyak yang tidak percaya akan bualan Roy Suryo .... sekali lagi saya katakan sejak Tim Sembilan terbentuk, suara akan adanya Mafia sudah ada serta didengungkan oleh Joko Susilo di Mata Najwa pertama bln Januari (koreksi kalau salah) hingga Tim Transisi Bibit Samad yg telah mencatat pada acara Mata Najwa yang kedua, termasuk disitu ada Mr. X, BS, pemain dan Pelatih Purwodadi ... jadi jika dikatakan tidak ada mafia di kantor Menpora sangat tidak mungkin.

Jawab:

1. Betul sekali mafia ada di lantai 3 Kemenpora (Itu jika setuju dengan ucapan Roy Suryo, saya mau tanya siapa yang sependapat dengan Roy? Tentunya banyak yang tidak!) Sesungguhnya jawaban itu sudah cukup jelas.

Pendapat Roy itu benar-benar tidak laku alias tidak bisa dipercaya selain hanya bikin sensasi murahan saja. Kasihan mantan Menteri sampai mengeluarkan pernyataan murahan seperti itu. Tidak perlu diadakan survey, pernyataan Roy yang murahan itu sudah akan dilupakan orang. Kalau pernyataannya valid alias bisa dipercaya tentunya selain polisi menindaklanjuti, masyarakat juga pasti akan berbondong-bondong menuntut Kemenpora diselidiki secara tuntas. Kenyataannya tak seorangpun melakukan hal itu.

2. Mafruhin katakan pada saat dulu KPSI dan ISL akan nyusep ternyata hingga saat ini KPSI dan ISL sehat2 aja tuh .... dan Mafruhin katakan sekarang dimana posisi KPSI dan ISL ? .... sekarang ISL dan KPSI nyungsep alias di pasung atas kekuasaan Imam Nachrowi sebagai seorang Menteri .... jika Imam tidak pasung maka ISL akan tetap eksis, ingat sejarah telah mebuktikan pada saat dulu IPL legal sedangkan ISL ilegal dan terbukti yang tetap eksis adalh ISL dan indikatornya apa??? , IPL tidak tuntas dalam 1 musim sdngkan ISL tuntas 1 musim ....seandainya ISL tetap bergulir saat ini, yang dikwatirkan Imam adalah Piala Kemerdekaan tidak laku dijual .....

Jawab:

2. KPSI dan ISL bakal nyngsep, eh tahunya Halma yang nyungsep (selain Halma yang memang sangat tidak sejalan dengan KPSI, maka wajar saja kalau ybs disingkirkan. Nah pertanyaannya, bisakah sekarang Anda tunjukkan dimana KPSI(PSSI La Nyalla) dan ISL saat ini?)

PSSI sehat? Tertawa ngakak dulu bung. Kalau Anda bilang KPSI dan ISL dipasung, saya tentu bisa balik keadaan serupa saat IPL dan Halma berjuang untuk sepak bola bersih. Cara pandang saya adalah mereka disingkirkan, bahkan pemerintahan dulu tak berani menghentikan PSSI yang memang “jorok” bahkan terbukti Roy Suryo kini terbukti bersama PSSI sangat resisten terhadap apa yang dilakukan Menpora yang saya kira bisa dianggap melanjutkan perjuangan IPL dan Halma. Anda tahu perjuangan tidak akan pernah berhenti...

3. ARB gagal jadi Presiden maka ISL dan TV One dan Antv akan bangkrut itu pernyataan Mafruhin dan Mafruhin pertanyakan saat ini dimana mereka ???? ..... apa Mafruhin kaga pernah nonton Piala Dunia yang disiarkan TV one dan Antv???, jangan munafik kawan .... dibenci tapi disayang .... hehehhe.... pada saat ini kedua media itu sehat2 aja ....

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline