Lihat ke Halaman Asli

Menpora Sediakan Waktu Buat Agum Selasa-Rabu Minggu Depan

Diperbarui: 18 Desember 2015   20:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Nyali tokoh sepak bola sekaliber Agum Gumelar ternyata tidak sebesar namanya. Kita semua tahu siapa Agum Gumelar. Hanya saja sekarang kita baru tahu kalau ternyata mental beliau begitu ciut. Begitu tak bernyali!

Seminggu yang lalu saat usai rapat Komite Ad Hoc, beliau mengumumkan ke media kalau dirinya ingin bertemu dengan Presiden atau Menpora. Tetapi sampai seminggu kemudian plus katanya timnya kejar tayang, kok apa yang menjadi keinginannya itu tak dilakukan. Misalnya, menelpon, memgirim surat, mengirim email, sms atau mengirim utusan/penghubung kepada Jokowi atau Imam Nahrawi.

Belakangan diketahui, Agum hanya menemui Bapak Wakil Presiden. Dari pertemuan itulah, Pak Agum menitipkan pesan kepada Wapres untuk menyampaikan keinginannya untuk bertemu dengan Presiden atau Menpora. Haduh ribet amat. Dan kelihatan kekanak-kanakan.

Mengapa Agum tidak berani secara langsung menghubungi Pak Presiden atau Pak Menteri? Itu menjadi sebuah pertanyaan besar. Ada apa?

Secara logis, kalau tidak ada sesuatu yang disembunyikan tentunya Pak Agum tidak mengalami halangan untuk melakukan hal yang sangat ringan. Mengapa begitu berat membuat janji bertemu dengan pejabat Negara di alam keterbukaan seperti sekarang ini. Komunikasi juga sudah serba gampang. Jokowi atau Menpora bukan orang yang sulit dihubungi jika memang ada suatu urusan Negara yang perlu dibicarakan.

Artinya Agum mengawali pekerjaan sebagai Ketua Komite Ad Hoc dengan itikad tidak jujur. Katanya dia ingin mendapatkan kepercayaan. “Beri kami kepercayaan,” katanya. Tapi tindakannya mencerminkan ada sesuatu yang disembunyikan.

Menpora sendiri mendengar kabar kalau Agum ingin bertemu dengannya. Namun tunggu punya tunggu, ybs tak kunjung menghubunginya.

Menpora justru menegaskan selalu terbuka untuk berkomunikasi dengan siapapun, termasuk Agum. Ia bahkan menawari Agum untuk bertemu pekan depan.

"Bila beliau berkenan, Selasa atau Rabu pekan depan, saya akan berada di kantor, menunggu kehadiran beliau," tandasnya (bola.net. 18/12).

Siapkah Agum membicarakan sepak bola Indonesia dengan pemerintah Indonesia dengan cara pandang baru? Jika ya, Menpora pun tak akan segan-segan mencabut pembekuan PSSI.***

Tulisan Menarik Lain: FIFA-RI, Saling Kunci atau Saling Bersinergi?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline