Lihat ke Halaman Asli

Surat FIFA Langsung Dipelajari Tim Transisi

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Besok (berarti hari ini, tulisan ini diunggah tanggal 5 Mei) Tim Transisi akan diumumkan oleh Menpora. Tapi secara kebetulan, sore tadi, rombongan pengurus PSSI mengantarkan sebuah surat terbaru dari FIFA. Inginnya sih La Nyalla cs menyerahkan surat itu langsung kepada Menpora. Namun apa daya, untuk yang ketiga kalinya mereka gagal menemui Sang Menteri.

Mengapa mereka selalu gagal? Dan anehnya kesalahan yang sama selalu diulang. Hal tersebut menandakan mereka sepertinya bukan orang yang – maaf—terdidik. Atau jangan-jangan mereka menganggap bahwa kedudukan mereka sangat istimewa sehingga apa pun keinginan mereka dalam waktu sekejap (sak det sak nyet) bisa dipenuhi. Mereka memang bisa melakukan hal-hal tersebut  di lingkungan mereka. Misalnya, ingin kompetisi dihentikan, saat itu juga bisa distop.

Tetapi sayang, hal itu tidak bisa dilakukan di lingkungan lain. Untuk menghadap seorang menteri seseorang tak bisa seenaknya seperti ingin bertemu seorang kawan. Harus diagendakan terlebih dahulu. Itulah akhlak La Nyalla yang tidak mencerminkan dirinya sebagai seorang pemimpin terhormat yang katanya menjunjung tinggi aturan. Bayangkan tiga kali melakukan kesalahan yang sama.

Tiga kali gagal pun La Nyalla masih belum nyadar. Ia masih ingin menemui Menpora lagi katanya, namun caranya sungguh tidak bermartabat.

Beruntung rombongan PSSI yang gagal menemui Menpora akhirnya menyerahkan surat dari FIFA itu kepada Doddy Iswandi , asisten Deputi IV Kemenpora. Malam ini surat tersebut langsung dipelajari oleh Tim Transisi. Inti surat tersebut memberi tenggat waktu kepada PSSI untuk tidak diintervensi Pemerintah hingga tanggal 29 Mei 2015. Jika sampai tanggal tersebut mereka masih dibekukan, FIFA mengancam akan memberi sanksi kepada PSSI.

Apakah Menpora keder dengan datangnya surat tersebut? Tidak. Karena sudah menjadi tekad pemerintah  untuk membersihkan kotoran yang sudah sangat bolot di PSSI. Apa tidak takut dengan ancaman FIFA? Kan sudah dibilang Indonesia sudah siap menanggung akibatnya. Penasaran juga sih, seperti apa sanksi FIFA itu.

Akan sangat lebih baik membersihkan PSSI dari tangan-tangan kotor ketimbang memelihara kompetisi yang bobrok. Kita akan menikamti sanksi sembari membenahi PSSI.***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline