Lihat ke Halaman Asli

Rasanya Menjadi Penjual

Diperbarui: 16 November 2020   13:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Memang di  zaman saat ini sudah banyak sekali penjual dimana mana mulai dari makanan, minuman, pakian, aksesoris, dll. Dan juga tempatnya pun bermacam macam ada di pasar, seberang jalan, tetangga sekitar, dll. Saya sendiri termasuk penjual juga, yang saya jual adalah minuman dingin mulai dari pop ice, ice seribuan, dan beberapa jajanan ringan. Usaha yang saya jalankan sudah dimulai sejak 3 tahun yang lalu. Dan yang mendirikannya adalah bapak saya, mengapa ? Karena beliau sudah tua dan tidak bekerja di luar kota lagi. Kemudian setelah 2 bulan berlalu pada akhirnya saya mulai menggatikan beliau untuk berjualan dikarenakan beliau sudah mendapatkan pekerjaan di sekitar desa tersebut, meskipun gajinya tidak seberapa tetapi saya bersyukur karena beliau bisa pulang kerumah sore harinya setiap hari. Meskipun begitu beliau masih membantu saya saat berjualan. 

Memang saat saya pertama kali melayani pembeli awalnya saya gugup dan takut karena belum terbiasa, akan tetapi lambat tahun akhirnya terbiasa jiga, bahkan saya sampai bisa menyenangkan hati pembeli. Hasil dari penjualan tersebut memang sedikit, tetapi saya bersyukur karena bisa melayani pembeli dengan baik dan benar. 

Menjadi penjual itu tidak lah mudah, banyak hal yang harus diperhatikan, mulai dari penampilan, kondisi barang, dan sikap sopan santun. Dan juga terkadang harus  menerima sebuah kerugian, meskipun begitu saya menerima dengan lapang dada dan belajar dari peristiwa tersebut. Kemudian saya belajar cara menghemat/menabung uang, dari hasil berjualan. Setelah itu saya mencoba beberapa kreasi minuman dingin, dan menjualnya ada yang disukai tetapii juga ada yang tidak disukai. 

Akan tetapi tidak lama kemudian datang lah badai yang bernama covid 19 yang membuat perekonomian indonesia menjadi berjalan tidak stabil. Termasuk saya sendiri yang berjualan, dan membuat omset menurun, meskipun begitu saya tetap bersabar dan berusaha untuk berjualan supaya bisa menyenangkan hati pembeli sampai sekarang ini.

Itulah yang bisa saya sampaikan kurang lebihnya mohon maaf yang sebesar besarnya apabila terjadi hal yang tidak diinginkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline