Lihat ke Halaman Asli

Maerina Hutafea

Saya adalah seorang mahasiswi

Gangguan dalam Perkembangan Sosial Emosional

Diperbarui: 19 Januari 2025   07:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gangguan dalam perkembangan sosial emosional adalah kondisi di mana seseorang, terutama anak-anak, mengalami kesulitan dalam memahami dan mengelola emosi mereka sendiri serta berinteraksi dengan orang lain. Ini bisa mempengaruhi kemampuan mereka untuk:
 1).Membentuk hubungan: Sulit berteman, kurangnya empati, dan kesulitan dalam bekerja sama.
 2). Mengendalikan emosi: Mudah marah, sedih, atau cemas, dan kesulitan dalam menenangkan diri.
 3).Beradaptasi: Sulit menyesuaikan diri dengan perubahan, aturan, atau lingkungan baru.
 4). Berkomunikasi: Kesulitan dalam mengungkapkan perasaan, pikiran, atau kebutuhan.

Penyebab Gangguan dalam Perkembangan anak
Penyebab GPSE ( Gangguan dalam perkembangan sosial emosional ) bisa beragam, termasuk:
 1). Faktor Genetika : Ada kemungkinan adanya faktor keturunan yang mempengaruhi perkembangan sosial emosional.
 2).Lingkungan: Pola asuh, pengalaman traumatis, atau lingkungan sosial yang kurang mendukung bisa menjadi pemicu.
 3).Kondisi medis: Beberapa kondisi medis, seperti autisme atau ADHD, bisa terkait dengan GPSE.


Tanda-tanda GPSE:
Tanda-tanda GPSE bisa berbeda-beda pada setiap individu, tetapi beberapa yang umum di antaranya:
 1). Sulit berteman: Anak cenderung menyendiri atau bermain sendiri.
 2). Sering marah atau tantrum: Reaksi emosional yang tidak proporsional terhadap situasi.
 3). Sulit fokus: Kesulitan dalam menyelesaikan tugas atau memperhatikan instruksi.
 4).Perilaku impulsif: Bertindak tanpa berpikir panjang.
 5). Masalah dengan bahasa: Kesulitan dalam mengungkapkan pikiran atau perasaan.


Pengaruh GPSE:
GPSE bisa berdampak signifikan pada kehidupan sehari-hari, termasuk:
 1). Kesulitan di sekolah: Sulit berkonsentrasi, berinteraksi dengan teman sebaya, atau mengikuti aturan.
 2). Masalah dalam hubungan: Sulit membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat.
 3).Masalah kesehatan mental: Meningkatkan risiko mengalami depresi atau kecemasan.


Penanganan GPSE:
Penanganan GPSE melibatkan berbagai pendekatan, termasuk:
 1).Terapi: Terapi perilaku kognitif (CBT) dan terapi bermain bisa sangat efektif.
 2).Medikasi: Dalam beberapa kasus, obat-obatan mungkin diperlukan untuk mengelola gejala.
 3).Pendidikan: Pendidikan bagi orang tua dan guru tentang GPSE sangat penting.
 4). Dukungan sosial: Dukungan dari keluarga, teman, dan komunitas sangat membantu.


Penting untuk diingat:
 1). Setiap anak berbeda: Tanda-tanda dan tingkat keparahan GPSE bisa berbeda-beda.
 2)Semakin dini ditangani, semakin baik: Semakin cepat GPSE diidentifikasi dan ditangani, semakin baik prognosisnya.

 3). Jangan ragu untuk mencari bantuan: Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang perkembangan sosial emosional anak Anda, segera konsultasikan dengan profesional.
4).Disclaimer: Informasi ini bersifat umum dan tidak menggantikan konsultasi dengan profesional kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline