Lihat ke Halaman Asli

Mawar Merah untuk Ibu

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oh... Ibu, belahan hatimu selalu untukku
Kasih mu bagaikan awan yang biru
Pelukanmu bagaikan hembusan angin yang tak akan menipu
Belaian tangan mu begitu melembutkan qalbu
Oh... Ibu, sembilan bulan aku dikandungmu
Hidup seorang diri, tapi terasa lembut dan tenang dipangkuanmu
Sakitkah engkau ketika aku dikeluarkan dari perutmu?
Gembirakah engkau ketika aku keluar dari perutmu?
Banyak titihan hidup yang engkau jalani
Rintangan, hambatan dan rintangan engkau hadapi
Tapi, aku merasa berdosa tanpa mendampingi
Aku menyesal atas tingkah laku yang selama ini
Selamanya aku tak pernah berbuat baik terhadap matamu yang masih terbuka
Harta, jiwa, rohani bahkan ilmu pun aku dapatkan dari engkau semua
Kasih sayangmu begitu besar bagi dunia
Pengorbananmu begitu ikhlas hingga menutupi alam semesta
Oh... Ibu, bukalah matamu.... aku hanya ingin mengungkapkan satu kata
Maafkan aku ibu, hanya bunga mawar inilah yang mengharumi engkau selamanya
Kini, aku menyesal dan akan selalu menyertaimu disetiap aku berdo’a.

(Asrama Etos Surabaya, 2014)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline