Lihat ke Halaman Asli

Nurmadani

Santri Aktif Pondok Pesantren Darul Falah , Mahasiswa STIS Darul Falah Bondowoso๐—ฆ๐—ฎ๐—ป๐˜๐—ฟ๐—ถ ๐—”๐—ธ๐˜๐—ถ๐—ณ ๐—ฃ๐—ผ๐—ป๐—ฑ๐—ผ๐—ธ ๐—ฃ๐—ฒ๐˜€๐—ฎ๐—ป๐˜๐—ฟ๐—ฒ๐—ป ๐——๐—ฎ๐—ฟ๐˜‚๐—น ๐—™๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—ต ๐—•๐—ผ๐—ป๐—ฑ๐—ผ๐˜„๐—ผ๐˜€๐—ผ , ๐— ๐—ฎ๐—ต๐—ฎ๐˜€๐—ถ๐˜€๐˜„๐—ฎ ๐—ฆ๐—ง๐—œ๐—ฆ ๐——๐—ฎ๐—ฟ๐˜‚๐—น ๐—™๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—ต ๐—•๐—ผ๐—ป๐—ฑ๐—ผ๐˜„๐—ผ๐˜€๐—ผ

Carut Marutnya Demokrasi

Diperbarui: 10 Juni 2024 ย  22:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi diambil dari canva

Demokrasi, konsep yang seharusnya mencerminkan kekuasaan rakyat, terkadang menjadi subjek perdebatan yang sengit dan kontroversial. Meskipun dianggap sebagai sistem pemerintahan yang paling adil dan inklusif, demokrasi seringkali menghadapi tantangan yang merusak kualitasnya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa aspek carut marutnya demokrasi di era modern.

1. Korupsi Politik

Salah satu tantangan terbesar bagi demokrasi adalah korupsi politik. Praktek-praktek korupsi, mulai dari suap hingga nepotisme, merusak integritas sistem demokratis dan mempengaruhi keputusan politik yang seharusnya didasarkan pada kepentingan masyarakat.

2. Manipulasi Pemilihan

Pemilihan yang bebas dan adil adalah pondasi utama demokrasi. Namun, manipulasi pemilihan, baik melalui penekanan suara, penipuan, atau pengaruh asing, dapat menggoyahkan kepercayaan publik pada proses demokratis.

3. Ketidaksetaraan Politik

Meskipun demokrasi bertujuan untuk memberdayakan semua warga negara, ketidaksetaraan politik masih menjadi masalah serius di banyak negara. Faktor-faktor seperti kekayaan, status sosial, dan akses terhadap sumber daya politik dapat menghasilkan ketimpangan dalam partisipasi politik dan akses terhadap kekuasaan.

4. Polarisasi Politik

Polarisasi politik yang semakin meningkat telah memecah belah masyarakat dan menghambat kemampuan pemerintah untuk mencapai konsensus yang diperlukan untuk mengatasi tantangan yang kompleks. Hal ini sering kali dipicu oleh retorika politik yang memecah belah dan media sosial yang memperkuat filter bubble.

5. Oligarki Politik

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline