Lihat ke Halaman Asli

Perubahan Sistem Sosial akibat Pandemi Covid-19

Diperbarui: 26 Desember 2021   01:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Sudah setahun lebih kita semua bersama-sama mengurangi dan memutus rantai penyebaran virus COVID-19. Virus ini sendiri hadir di Indonesia pada awal Maret 2020 lalu. Dengan hadirnya virus ini dalam kehidupan kita memberi dampak negatif dipelbagi sektor kehidupan, salah satunya adalah sektor pendidikan. Kita sama-sama tahu, bahwa kita bukanlah apa-apa tanpa pendidikan, negara sendiri berkewajiban untuk mencarikan solusi yang baik agar pendidikan di negeri ini bisa terus berlanjut.

Ingat sekali pada tanggal 16 Maret 2020 adalah hari di mana sebagian besar sekolah di Indonesia "merumahkan" peserta didik dan tenaga pengajarnya untuk waktu dua minggu, tetapi kenyataannya kegiatan "merumahkan" ini berlangsung sampai pada saat ini. Kegiatan belajar mengajar yang biasa dilakukan pada tatap muka dalam ruangan kelas sekarang hanya sebatas kegiatan belajar mengajar jarak jauh yang dilakukan dengan online.

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini adalah salah satu kebijakan pemerintah demi mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang tak berhenti. Kegiatan PPJ ini dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas teknologi dan internet yang ada. Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media cetak maupun non cetak.

Pada saat pelaksanaannya PJJ sendiri memiliki kendalanya yang bisa dialami oleh siapa pun. Kendala yang dihadapi adalah keterbatasan sumber daya manusia, sarana prasarana (seperti laptop atau hp), kesulitan akses internet, keterbatasan kuota internet yang disediakan. Kepala Balitbang Kemendikbud Totok Suprayitno dalam rapat dengan Komisi X DPR mengatakan "Mayoritas mengalami kesulitan memahami pelajaran, kurang konsentrasi, tidak dapat bertanya langsung kepada guru, sehingga kebiasaan- kebiasaan dari tatap muka bisa interaksi langsung, memahami mata pelajaran langsung dari guru, ketika belajar dari rumah itu membutuhkan perjuangan yang cukup tinggi. Dan anak memang mengaku kesulitan memahami pelajaran ini cukup banyak," Kamis (9/7/2020).

ISI

Perubahan sosial adalah sebuah dinamika kehidupan yang sudah mutlak adanya akan dirasakan oleh setiap manusia selama perjalanan hidupnya. Siapa pun, kapan pun, dan di mana pun manusia pasti akan mengalami perubahan sosial baik dalam aspek antar individu, individu dengan masyarakat, ataupun antara masyarakat dengan lingkungan yang mengelilinginya. Menurut Samuel Koening, perubahan sosial merupakan modifikasi-modifikasi atau penyesuaian yang terjadi dalam pola kehidupan manusia. Modifikasi tersebut bisa dikarenakan berasal dari lingkungan internal masyarakat dan bisa juga berasal dari eksternal masyarakat (Asang, TT: 1.8).

Ada satu istilah, yakni (change of social system) yang artinya adalah manusia akan mengalami perubahan yang fundamental dan total dalam hidupnya. Ya memang, setiap manusia tidak bisa disamaratakan, ada yang cenderung lambat dalam perubahan sosialnya tetapi ada pula manusia yang begitu cepat perubahan sosialnya. Hal itu tidak hanya terjadi begitu saja, hal tersebut dipicu oleh persentuhan masyarakat satu dengan yang lainnya dan juga adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di jaman yang sudah maju ini. Bukan hanya dua hal itu saja, apabila ditarik ke masa pandemi ini, perubahan sosial juga muncul akibat adanya bencana global yang 'memaksa' warga dunia harus menghadapinya dengan cara-cara yang tidak biasa.

Jika dikaitan ke masa pandemi sekarang ini, maksud dari perubahan sistem sosial adalah masyarakat akan mengalami tiga perubahan, di antaranya:

Perubahan normatif, seperti cara bergaul dengan menjaga arak fisik antara satu dengan yang lain, tidak berkerumun secara massal dan seterusnya. Padahal hal ini adalah hal yang lumrah bahkan bagi sebagian orang hal ini menjadi 'kebutuhannya' ada yang tidak bisa sendirian, harus ditemani. Adanya perubahan sosial ini, yang mana harus menjaga jarak dan kontak dari orang lain membuat dirinya tak jarang stres dengan keadaan ini atau tidak terbiasa dengan keadaan ini.

Perubahan sistem nilai, seperti masyarakat lebih menjaga kebersihan, lebih peduli lingkungan, dan seterusnya. Perubahan ini membuat manusia, bahkan saya sendiri menjadi lebih memperhatikan keadaan sekitar saya, karena bisa saja tempat-tempat yang selama ini tidak saya jangkau justru malah menjadi sarang penyakit yang nantinya kan merugikan saya juga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline