Lihat ke Halaman Asli

Made Pura Riana

diskusi pengolahan air bersih, air minum dengan teknologi reverse osmosis, elektrodeionisasi, softener, nano filtration, clarifier, dll

Elektrodeionisasi (EDI) Water Sistem dan Keuntunganya

Diperbarui: 5 November 2021   23:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Modul Elektrodeionisasi, mapurna.com

Elektrodeionisasi (EDI) Water Sistem dan Keuntunganya

Elektrodeionisasi (EDI) Water Sistem adalah proses tahap lanjut untuk mendapatkan hasil air murni (high purity water).  Hasil maksimal yang bisa dicapai adalah 18 megaohms (~ conductivity 0,056 microsiemens).

Cara kerjanya Ion ditransfer ke ruang konsentrat dengan menggunakan membran semi-permeabel kationik dan anionik dan dikeluarkan dari modul melalui aliran limbah yang berkelanjutan.

Elektrodeionisasi (EDI) Water Sistem ini tidak berdiri sendiri, melainkan harus digabung dengan reverse osmosis sistem, baik single pass atau double pass.

Single Modul EDI, mapurna.com

Histori Elektrodeionisasi (EDI) Water Sistem

Elektrodeionisasi (EDI) Water Sistem ini sudah ada pada tahun 1980-an. Paten O'Hare1, yang dikeluarkan pada tahun 1984, merupakan dasar dari semua teknologi EDI.

Sistem Elektrodeionisasi (EDI) Water Sistem menggantikan tempat MixedBed ion resin deionisasi konvensional.  Tidak seperti resin deionisasi, EDI tidak memerlukan shutdown untuk mengganti resin atau untuk regenerasi resin menggunakan bahan kimia.
 
Sistem konvensional umumnya menggunakan Mixedbed untuk polishing menurunkan mineral air. Mixedbed terdiri dari resin Cation Anion dimana dalam operasionalnya harus dilakukan "regenerasi" dengan asam kuat (HCL) dan basa kuat (NaOH).

Dari sisi pengadaan modal, investasi Mixedbed cenderung sedikit lebih rendah dibanding EDI.  Namun, operasionalnya membutuhkan biaya rutin yang siginifikan. Sementara EDI hampir tidak membutuhkan biaya operasional.
 
Issue penggunaan kimia HCL (asam kuat) dan NaOH (basa kuat) yang mencemari lingkungan dan kesehatan, menjadi halangan di beberapa industri.  Sehingga pilihan penggunaan mixedbed resin semakin ditinggalkan.
 
Teknologi Elektrodeionisasi (EDI) Water Sistem menjadi pilihan untuk mengganti peran mixedbed.  Di industri pharmacy pilihan menggunakan Elektrodeionisasi (EDI) Water Sistem sudah menjadi yang utama.

Pengoprasiannya jauh lebih sederhana daripada mixedbed dan yang terpenting penggunaan chemichal sudah tidak ada sama sekali.

Konsep Elektrodeionisasi (EDI) Water Sistem


Konsep Elektrodeionisasi (EDI) Water Sistem bekerja berdasarkan adanya medan listrik yang menarik ion-ion dalam air.  Medan listrik didapat melalui dua lempeng elektroda bermuatan.  Elektroda ini berfungsi sebagai pensuplay muatan (Curent Colector); Elektroda (-) menarik ion+ (Cation) dan Elektroda (+)menarik ion- (Anion).  

Aliran air mengalir melalui dua lempeng elektroda terebut sehingga ion-ion terlarut akan ditarik ke elektroda yang bermuatan berlawanan.  Proses pemisahan Cation dan Anion harus terus berlangsung, jangan sampai ion-ion tersebut lepas dan bersatu kembali pada outlet. (OUT).  Ion-ion yang terpisah dari air baku dialirkan pada ruang tersendiri yang disebut Concentrate. Dengan demikian  Outlet merupakan aliran product murni dimana ion-ion sudah dipisahkan.

Komplit Sistem EDI Sudah Terpasang, mapurna.com

Hal Pokok yang harus diperhatikan pada Elektrodeionisasi (EDI) Water Sistem  :

  1. Kualitas TDS air baku maksimal 10 ppm umumnya setelah melalui proses Riverse Osmosis.
  2. Kandungan Silica air baku harus minimum umumnya Riverse Osmosis sangat efektif mereduksi silica.
  3. Kandungan CO2 pada air baku harus seminimal, umumnya direduksi melalui CO2 Removal.

Keuntungan Menggunakan Elektrodeionisasi (EDI) Water Sistem daripada Mixedbed Ion Resin

  1. Hasil produksinya konsisten :  tidak seperti Mixbed semakin mendekati waktu regenerasi biasanya kualitas sedikit berubah. 
  2. Operasionalnya bisa terus menerus : saat pergantian media dan regenerasi maka sistem harus diberhentikan.
  3. Biaya sangat efffective : Asumsi kapasitas 1,8 M3/Jam beroperasional selama 8 jam, hanya membutuhkan 300 Vdc @ 2 ampere = 4.8 kWH.  Biaya per 8 jam :  4.8 kWH @ Rp. 1500 = Rp. 7.200
  4. Tidak ada limbah berbahaya : air rijek (dari concentrate) setara hanya 2% saja.  Dan bukan limbah, bahkan bisa digunakan untuk keperluan lain.
  5. Tidak menggunakan bahan kimia, sehingga mengurangi biaya dan risiko
  6. Membutuhkan sedikit ruangan tempat.
  7. Kapasitas bisa diupgrade dengan mudah, bahkan bisa sampai 200 M3/Jam : Upgrade kapasitas dengan mudah, karena hanya menambahkan modul. Catatan : apabila pemipaan, power dan instrumentation masih mendukung.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline