Lihat ke Halaman Asli

Madeni Al Lomboky

Penulis buku, Dosen, Da'i, Guru Ngaji, Pengusaha Muda

25 Tahun STID Mohammad Natsir: Mengader Dai, Memandu Umat, Membangun Negeri

Diperbarui: 21 Agustus 2024   07:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambat: Panitia wisuda & Tasyakur

Dalam rangka memperingati 25 tahun berdirinya Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir, sebuah acara Tasyakur digelar dengan penuh khidmat dan rasa syukur. Acara ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi menjadi momen refleksi mendalam atas perjalanan panjang lembaga ini dalam mencetak dan mengkader dai yang tangguh dan berkontribusi signifikan bagi bangsa. 

Selama seperempat abad, STID Mohammad Natsir telah melahirkan banyak dai dan daiyah yang kini berkiprah di berbagai pelosok negeri, mengemban misi dakwah Islam dengan semangat yang tak pernah surut.

Perjalanan 25 tahun STID Mohammad Natsir adalah kisah tentang pengabdian, dedikasi, dan perjuangan. Sejak awal berdirinya, lembaga ini telah berkomitmen untuk menjadi benteng pendidikan Islam yang mampu mencetak generasi dai yang tidak hanya cerdas dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki jiwa kepemimpinan dan semangat kebangsaan. Para lulusan STID Mohammad Natsir kini tersebar di seluruh penjuru negeri, menjadi pilar-pilar dakwah yang menerangi masyarakat dengan cahaya Islam.

Kiprah STID Mohammad Natsir terbukti nyata. Banyak lulusannya yang kini menjadi dai militan, berkiprah di pelosok-pelosok desa, daerah terpencil, bahkan di daerah yang tak ada sinyal, Mereka bukan hanya mengajar ngaji, tetapi juga menjadi pemimpin di berbagai level, mulai dari bupati seperti Bang Haji Satono di Kabupaten Sambas, kepala desa, kepala sekolah, hingga mudir pesantren. Tidak hanya itu, para alumni STID juga aktif sebagai pengurus Dewan Dakwah di berbagai tingkatan---pusat, provinsi, hingga kecamatan. Beberapa di antaranya meraih posisi strategis, seperti Ketua Bawaslu di Kota Tanjung Pinang, Ketua Baznas di Kota Pontianak, dan menjadi tokoh publik yang dikenal luas.

Peran alumni STID Mohammad Natsir tidak terbatas pada kegiatan dakwah. Mereka juga terlibat dalam berbagai bidang yang bermanfaat bagi umat dan bangsa hingga menjadi tokoh-tokoh publik yang disegani. Semua ini merupakan bukti bahwa STID Mohammad Natsir tidak hanya mencetak dai, tetapi juga kader-kader yang siap membangun negeri dengan semangat Islam yang rahmatan lil 'alamin.

Tema "25 Tahun STID Mohammad Natsir: Mengkader Dai, Memandu Umat, Membangun Negeri" mencerminkan esensi dari perjalanan panjang lembaga ini. Dalam usianya yang telah mencapai seperempat abad, STID Mohammad Natsir terus berkomitmen melanjutkan misi mulianya dalam mencetak dai-dai yang berakhlak mulia, berpengetahuan luas, dan siap mengabdi di manapun mereka dibutuhkan.

Acara Tasyakur ini juga menjadi momen bagi para alumni, dosen, dan seluruh civitas akademika untuk bersyukur atas segala pencapaian yang telah diraih, serta untuk terus berdoa agar STID Mohammad Natsir selalu dalam keberkahan dan mampu melahirkan lebih banyak lagi kader-kader dakwah yang berkualitas. Dengan semangat yang terus terjaga, STID Mohammad Natsir siap melangkah ke masa depan, mengukir lebih banyak lagi prestasi dalam membangun umat dan bangsa.

Semoga perjalanan 25 tahun ini menjadi amal jariah yang terus mengalir, dan semoga STID Mohammad Natsir selalu jaya, terus menjadi cahaya penerang bagi umat dan bangsa, serta menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk melanjutkan estafet dakwah yang mulia ini. (Dr. Madeni, M.Pd.I). 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline