Pemuda merupakan generasi penerus yang akan melanjutkan perjuangan para orang tuanya, ia akan menjadi tokoh dimasa depan, mana kala ia baik maka akan baik pula perkembangan generasi yang akan datang.
Sebaliknya manakala pemudanya rusak, maka rusak pula masa depannya. Generasi muda begitu istimewa dan spesial, mereka diberikan kekuatan otak dan otot oleh sang khaliq sebagai bekal untuk menjalankan masa mudanya.
Ditengah tantangan zaman pada hari ini yang penuh dengan kebebasan dan keterbukaan, dimana banyak para pemuda yang lupa akan tanggungjawabnya di hadapan sang khaliq atas usia muda yang telah diberikan kepadanya, mereka lupa bahwa umur, usia, kesehatan badan dan jasmaninya akan diminta pertanggungjawaban oleh Allah Swt.
Kondisi perkembangan zaman sperti itu menjadi tantangan para pemuda sejauh mana mereka bisa menghadapi masa muda dan menggunakannya untuk ketaatan kepada Allah.
Ketika para pemuda berhasil menggunakan usia mudanya untuk ibadah dan ketaatan kepada Allah, maka jadilah ia pemuda yang istimewa dan spesial tidak hanya di hadapan manusia tapi ia juga menjadi istimewa dihadapan Allah.
Allah masukkan ia menjadi salah seorang yang mendapatkan perlindungan Allah pada hari kiamat dimana tidak ada naungan dan perlindungan kecuali perlindungan Allah. dari tujuh orang yang akan berikan haq istimewa tersebut salah satunya adalah Syaabun Nasya'a Fii Ibaadatillah, pemuda yang tumbuh dan besar untuk beribadah kepada Allah Swt.
Menjadi pemuda yang shaleh, tentu tidak tidak bin salabin, langsung shaleh, tetapi harus diberikan pendidikan dan binaan dari sejak dini, dikenalkan sejak kecil tentang kewajiban ia diciptakan ke dunia ini, dari sejak kecil didik dengan didika. Yang baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI