Lihat ke Halaman Asli

Sindrom FOMO, Si Paling Takut Ketinggalan

Diperbarui: 9 Februari 2023   21:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Fear of missing out atau yang biasa dikenal sebagai FOMO, merupakan sebuah sindrom yang sering dialami masyarakat khususnya para Gen Z. Istilah tersebut pertama kali dikemukakan oleh seorang ilmuwan asal Inggris bernama Dr. Andrew K. Przybylski, dan istilah ini pun sudah tercantum dalam Oxford English Dictionary sejak tahun 2013. Sesuai dengan namanya, FOMO memiliki arti "takut ketinggalan" dan biasanya ketakutan ini merujuk pada trend yang sedang booming. Sindrom FOMO ini membuat seseorang percaya bahwa semua momen berharga tidak boleh dilewatkan. Ini membuat mereka merasa gelisah dan terus menerus khawatir ketika tidak bisa mengikuti apa yang dilihatnya. 

Penggiat sosial, Damar Juniarto mengatakan banyaknya fenomena viral yang bertebaran di media sosial disebabkan banyaknya generasi millennial Indonesia terjangkit fear of missing out (FOMO). Damar menjelaskan sebanyak 68 persen generasi millennial Indonesia terjangkit FOMO. 

Penyebab FOMO

Perasaan cemas akibat FOMO ini disebabkan oleh hal-hal yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu karena penggunaan media sosial yang berlebihan. Sadar atau tidak, mayoritas masyarakat Indonesia menggunakan media sosial. Media sosial digunakan sebagai platform untuk menampilkan rutinitas dan kehidupan sehari-hari. Biasanya postingan yang diunggah berisi hal-hal yang glamorous dan terlihat asik. 

Secara tidak langsung, pernyataan, "Aku ingin seperti mereka" atau "Wah, hidup mereka menyenangkan sekali, aku harus seperti mereka" akan tertanam di dalam pikiran. Mengutip dari Sciensdaily.com, manusia di dunia ini memiliki kecenderungan mengukur standar hidup mereka berdasarkan unggahan media sosial milik artis ternama dan juga selebgram atau influencer. 

Penyebab berikutnya yaitu hubungan sosial yang kurang baik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, seseorang mengalami rasa takut kehilangan momen dapat terjadi karena tidak memiliki hubungan atau kedekatan yang baik di lingkungannya. Hal yang dimaksud adalah sahabat dekat yang bisa mendengarkan cerita dan selalu ada waktu di saat mereka membutuhkannya. 

Penyebab terakhir, biasanya mereka memiliki rasa keberhargaan diri yang rendah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan para mahasiswa Universitas Mulawarman, seseorang yang memiliki self esteem rendah akan rentan terkena sindrom FOMO. Ketika mereka melihat kebahagian yang dimiliki orang lain, maka ada rasa cemas yang timbul di alam bawah sadarnya yang membuatnya membandingkan diri dengan kehidupan mereka. 

Ciri-ciri FOMO

Gejala FOMO adalah masalah yang terjadi setiap hari untuk setiap orang dari kalangan usia baik remaja hingga orang dewasa. Bagian terburuknya adalah ketika anak melihat teman-teman terdekatnya melakukan kegiatan tanpa kehadiran anak. Mari kenali beberapa ciri FOMO pada anak.Pertama yaitu, anak dapat menggunakan media sosial setiap jam dan tidak dapat mengalihkan pandangan dari ponselnya. Dengan  adanya kemajuan teknologi dan gaya hidup yang meningkat, gejala FOMO dapat dilihat ketika remaja menggunakan smartphone dan media sosialnya selama waktu yang lama.

Ciri fomo berikutnya yaitu, selalu ingin mengambil bagian pada tren atau kegiatan yang sedang dilakukan banyak orang. Meskipun terkadang anak merasa tubuhnya tidak setuju, tetapi anak akan terus-menerus mengambil bagian dalam tren kegiatan karena takut ketinggalan. Dan ciri terakhir yaitu, memiliki hubungan sosial yang kurang baik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa universitas mulawarman,seseorang mengalami rasa takut kehilangan momen dapat terjadi karena tidak memiliki hubungan dekat yang baik di lingkungannya.

Dampak FOMO

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline