Lihat ke Halaman Asli

Resensi Film Imperfect

Diperbarui: 6 Juni 2024   21:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Rara, seorang gadis yang dari kecil telah dipengaruhi oleh standar-standar perempuan. Ketika adiknya yang sempurna lahir, kondisi hanya bertambah buruk. Ibunya yang terus mengingati akan tubuhnya, ditambah dengan orang lain yang membully-nya, Rara hanya memiliki ayahnya. Namun tempat amannya tidak lama bertahan, ayahnya meninggal dan ia tertinggal dengan ibu dan adiknya.

Ketika Rara sudah dewasa, ia menjadi seorang pegawai di perusahaan make-up untuk perusahaan Malathi. Ia ditemani oleh pacarnya, Dika, yang ia dahulu temui di sebuah sekolah sederhana. Rara tetap mengajar di tempat tersebut , tiap hari sebelum ke tempat kerjanya. Hanya ketika ia ditawarkan promosi menjadi manajer, pertemanan dan hubungannya hancur. Apa yang akan Rara lakukan selanjutnya?

Menurut saya, film ini memiliki aspek yang edukasional serta inspirasional. Sebagai remaja yang seringkali mendapatkan perilaku tersebut, saya merasa bahwa film ini mencakup rasa sakitnya hingga kesembuhan sang pemeran utama. Rara yang dari kecil diejek, masih membawa trauma itu hingga besarnya. Dalam aksi “melawan” ejekannya, ia hanya memperburuk kondisi dengan kebiasaannya yang jelek. Ini sangat sering saya lihat terjadi di dunia nyata. Filmnya yang realistis dapat memberi rasa kehangatan hingga menyentuh hati.

Sebenarnya, sebelum menonton, saya kurang suka dengan film ini karena menurut saya terlalu dekat dengan kenyataan mayoritas orang. Judul cover filmnya yang menunjukkan seorang gadis gemuk membuat saya lebih sadar diri. Namun, ketika selesai menontonnya, pesan dan aksinya yang begitu menyentuh hati berhasil membuat saya terharu. Terlebih karena ada banyak aspek komedi dan romansa yang imut dan lucu, hingga membuat para penontonnya menyengir sendiri. “Ketidaksempurnaan kita-lah yang membuat kita sempurna”, merupakan pesan yang begitu penting bagiku.

Menurutku, film Imperfect sangat cocok bagi para perempuan yang sedang merasa tidak percaya diri ataupun yang sedang melewati masa pubertas. Leluconnya yang berciri-khas “bapak – bapak” memberi suasana yang positif meskipun lingkungan Rara negatif. Film ini menganut makna dan amanat yang positif sehingga baik bagi remaja perempuan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline