Lihat ke Halaman Asli

Made Indra Andyartha

Student at Institut Teknologi Sepuluh Nopember

HUT ke-66 PT Pertamina, Sobat Bumi ITS dan UNAIR Bersama TCC Melakukan Aksi Penanaman Mangrove dan Pengumpulan Sampah

Diperbarui: 10 Januari 2024   16:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasca Penanaman Mangrove. Sumber: Dokumentasi Pribadi

Surabaya, 21 Desember 2023 - Dalam rangka memperingati ulang tahun ke-66 PT Pertamina (Persero), aksi Sobat Bumi dilakukan di Ekowisata Mangrove Wonorejo. Sebanyak 500 bibit mangrove jenis Rizhophora stylosa berhasil ditanam dan sampah sebanyak 11 kantong berhasil dikumpulkan oleh penerima Beasiswa Sobat Bumi yang diberikan oleh Pertamina dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Airlangga, dan Trash Control Community (TCC). Aksi Sobat Bumi ini bertujuan untuk mendukung net zero emission 2060 serta mengurangi limbah plastik dan limbah rumah tangga yang mengotori pantai Ekowisata Mangrove Wonorejo. Aksi ini menjadi bagian dari Gerakan Mengurangi Emisi dari Desa (GEMES) yang dilaksanakan juga oleh sobat bumi dari berbagai perguruan tinggi mitra Pertamina lainnya di seluruh Indonesia.

Aksi Sobat Bumi regional Surabaya yang dilaksanakan pada Kamis, 21 Desember 2023 ini dilakukan di Ekowisata Mangrove Wonorejo yang terletak di Jalan Wonorejo Timur No. 1, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Ekowisata Mangrove Wonorejo merupakan hutan wisata mangrove dengan luas kurang lebih 200 hektar yang ditanami oleh berbagai spesies tanaman bakau.

Menurut Mas David, instruktur tanam mangrove di Ekowisata Mangrove Wonorejo, terdapat sekitar 1,2 ton sampah yang terkumpul di pantai Ekowisata Mangrove Wonorejo setiap harinya. Sampah-sampah ini berasal dari sampah yang terbawa oleh aliran Sungai Brantas. Selain itu, sampah dari Probolinggo dan Madura juga ikut terbawa ke pantai Ekowisata Mangrove Wonorejo karena arus angin timur. Hal ini tentunya menjadi permasalahan lingkungan di lokasi aksi.

Penerima Beasiswa Sobat Bumi angkatan ke-9 dan ke-10 dari ITS dan UNAIR bersama dengan TCC turut serta dalam aksi ini. Aksi pertama yang dilakukan adalah menanam 500 bibit mangrove. Proses penanaman mangrove dilakukan dengan cermat sesuai prosedur yang telah ditetapkan, yaitu sebagai berikut. Pertama, lubang tanam dibuat dengan jarak antar lubang tanam sekitar 1 m. Ukuran lubang tanam ini sudah disesuaikan dengan ukuran bibit mangrove yang akan ditanam. Kedua, ajir diletakkan di samping lubang tanam. Ajir ini berfungsi sebagai alat penegak bagi bibit mangrove agar bibit mangrove bisa bertahan dengan kuat ketika air pasang. Ajir terbuat dari batang bambu atau tongkat bilahan bambu. Ketiga, bibit mangrove diambil dan polybag yang membungkus akarnya dilepas, lalu bibit mangrove diletakkan di lubang tanam. Polybag harus dilepas supaya tidak merusak akar mangrove dan mengurangi kemungkinan terbentuknya mikroplastik di perairan. Keempat, bibit mangrove diikat ke ajir dengan menggunakan tali rafia. Kelima, celah-celah pada lubang tanam ditutup dengan tanah atau lumpur yang ada di sekitar lubang tanam.

Tak hanya penanaman 500 bibit mangrove, aksi Sobat Bumi ini juga menyertakan upaya membersihkan sampah di sekitar area penanaman mangrove. Sebanyak 11 kantong sampah berhasil dikumpulkan. Sebagian besar sampah yang dikumpulkan adalah sampah plastik dan botol kaca. Oleh karena itu, aksi Sobat Bumi ini juga memiliki tujuan penting untuk mengurangi dampak sampah yang merusak lingkungan di wilayah tersebut.

Penanaman Mangrove. Sumber: Dokumentasi Pribadi

Pengumpulan Sampah. Sumber: Dokumentasi Pribadi

Setelah selesai dengan kegiatan penanaman dan pembersihan sampah, para peserta aksi Sobat Bumi memberikan edukasi kepada pengunjung Ekowisata Mangrove Wonorejo melalui penyebarluasan brosur mengenai manfaat mangrove. Adapun beberapa manfaat ekosistem mangrove yang disampaikan ke pengunjung adalah menahan kecepatan angin saat badai, menyerap dan menyimpan karbon lebih banyak dari hutan di daratan, menghasilkan oksigen, menahan gelombang saat abrasi dan menurunkan kecepatan gelombang tsunami, serta menjadi habitat bagi berbagai jenis satwa.

Pasca Aksi Sobat Bumi. Sumber: Dokumentasi Pribadi

Aksi Sobat Bumi regional Surabaya merupakan inisiatif dari penerima Beasiswa Sobat Bumi ITS dan UNAIR bersama dengan TCC yang didukung oleh PT Pertamina. Aksi ini diharapkan tidak hanya menjadi sebuah kegiatan seremonial, tetapi juga membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan, khususnya peran penting mangrove dalam ekosistem pesisir. Dengan semangat yang tinggi, para penerima Beasiswa Sobat Bumi dan TCC berharap bahwa aksi seperti ini dapat terus dilakukan sebagai langkah konkret dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup, serta sebagai bentuk nyata kepedulian generasi muda terhadap masa depan bumi yang lebih baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline