Lihat ke Halaman Asli

Made Dwi Ariasa

Mahasiswa’21

Panca Sradha, Penjelasan Mengenai Brahman/Widhi Tattwa

Diperbarui: 17 April 2022   10:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Agama Hindu merupakan Agama paling tertua yang ada di dunia dan merupakan agama dominan di Asia bagian selatan, terutama pada bagian di negara India dan Nepal. Hal tersebut bisa terjadi karena negara-negara Asia Selatan lah yang pertama kali terbentuknya Agama Hindu itu sendiri. Awal mulanya yakni masuknya suatu bangsa yaitu Bangsa Arya ke negara India pada 1.500 SM, yang mengakibatkan mempengaruhi pola pikir dari masyarakat India pada saat itu sehingga secara tidak langsung akan mengubah tatanan kehidupan sosial masyarakatnya. Agama Hindu bisa terbentuk pada saat itu karena terjadinya pembauran antara Bangsa Arya dengan Bangsa Dravida menjadi satu kesatuan yang utuh atau bulat sehingga terbentuklah kubudayaan dalam Agama Hindu. Dalam pedomannya, Bangsa Arya juga menuliskan kitab yang dipergunkanan untuk suatu keyakinan dan kepecayaan mereka dari Agama Hindu itu sendiri, seperti Reg Weda, Sama Weda, Yayur Weda, dan Atharwa Weda. Dalam Agama Hindu sendiri pun tak luput dalam memuja banyak dewa atau sering disebut dengan Politeisme, seperti memuja Dewa Wisnu, memuja Dewa Brahma, memuja Dewa Siwa, memuja Dewa Ganesha, dan masih banyak dewa lainnya.

            Agama Hindu saat ini merupakan agama dengan pemeluk nomor 3 terbesar di seluruh dunia. Tidak hanya di India saja Agama Hindu berdiam, melainkan diberbagai belahan penjuru dunia ada juga yang memeluk Agama Hindu sebagai agama mereka. India merupakan negara dengan pemeluk Agama Hindu terbanyak yakni mecapai 1,053 miliar. Selain India ada beberapa negara dengan jumlah penduduk Agama Hindu tertinggi yakni diantaranya: Bangladesh, Indonesia, Pakistan, Sri Langka, Amerika, Malaysia, Inggris, dan Mauritius. Untuk Indonesia, mayoritas agamanya bukanlah Agama Hindu melainkan Agama Islam. Agama Hindu memang tersebar di Indonesia, namun hanya sebagai agama minoritas saja karena di Indonesia sendiri terdapat berbagai macam agama seperti Agama Islam, Agama Hindu, Agama Kristen Katolik, Agama Kristen protestan, Agama Budha, Agama Konghucu, dan masih banyak lainnya (karena ada diberbagai daerah mempunyai kerpercayaan masing-masing yang masih banyak orang ketahui).

            Dalam seluruh agama yang ada di dunia ini, tentunya ada ajaran-ajaran yang harus mereka lakukan atau sering kita kenal dengan sebuah pegangan dalam menjalankan agama dalam kehidupan. Di Agama Hindu sendiri pun terdapat hal demikian, di mana hal - hal ini akan menjadikan sebuah acauan dasar dalam kehidupan mereka yang medasari bahwa mereka memang benar-benar mempercayai adanya Tuhan atau masyarakat Bali sering menyebut Ida Sang Hyang Widi Wasa. Dasar - dasar dari keyakinan tersebut disebut dengan PANCA SRADHA. Panca Sradha merupakan kata yang berasal dari Bahasa Sangsekerta, di mana Panca mempunyai makna lima dan Sradha mempunyai makna suatu keyakinann. Jadi arti dari Panca Sradha adalah lima dasar suatu keyakinan dari umat Hindu itu sendiri.

whatsapp-image-2022-04-17-at-10-41-47-625b86993794d124be4c3a22.jpeg

            Adapun bagian-bagian dari Panca Sradha diantaranya, yakni pertama adalah Brahman (Widhi Tattwa) yang mempunyai makna bahwa kita mempercayai adanya Tuhan/Ida Sang Hyang Widi Wasa. Kedua adalah Atman (Atman Tattwa) yang mempunyai makna kita mempercayai adanya keberadaan jiwatman yang membuat manusia bisa hidup di dunia ini. Atman atau yang paling lumrah disebut dengan roh suci merupakan suatu yang memiliki sifat kekal dan sempurna.Ketiga adalah Karmaphala (karmaphala Tattwa) yang mempunyai makna bahwa kita mempercayai dengan keberadaan hukum karmapala. Hukum Karmaphala adalah suatu hasil perbuatan seorang manusia yang mereka dapat dari perbuata yang pernah mereka lakukan. Keempat adalah Samsara (Samsara Tattwa) yang mempunyai makna bahwa kita akan terlahir kembali. Dan yang terakhir/kelima adalah Moksa (Moksa Tattwa) yang mempunyai makna bahwa kita mempercayai dan meyakini bahwa akan  bersatunya brahman dengan atman. Adapun tujuan tertinggi dalam ajaran Agama Hindu adalah agar mampu mencapai Moksa (suatu kebahagiaan batin yang sangat terdalam dan rohani dalam agama hindu).

            Karena dalam judul artikel sudah terpapar jelas, maka yang akan dibahas secara detail pada bagian intinya adalah pada bagian Brahman nya saja. Brahman atau bisa disebut dengan Widhi Tattwa yang mempunyai makna bahwa kita mempercayai adanya Tuhan/Ida Sang Hyang Widi Wasa karena Beliau-Lah penguasa tertinggi dalam sebuah konsep pada ajaran Agama Hindu. Jadi pada dasarnya ajaran ini hanya berfokus pada keyakinan Brahman atau disebut dengan Tuhan/Ida Sang Hyang Widi Wasa. Dalam ajaran Agama Hindu, ada banyak sekali sebutan untuk para dewa/Tuhan. Brahman sendiri juga merupakan penguasa/strata tertinggi dalam konsep ketuhanan yang ada pada ajaran Agama Hindu, di mana Brahman memiliki sifat yang kekal, tidak mempunyai wujud, imanensi, tak terbatas, tidak mempunyai awalan dan tentunya tidak mempunyai akhiran, dan menguasai segala bentuk  di alam semesta ini (bentuk, ruang, waktu, energi, serta dari jagat raya yang ada) serta seluruh segala bentuk/isi yang ada di seluruh alam semesta ini.

            Sudah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, bahwa brahman juga merupakan salah satu bagian dari berbagai nama Tuhan yang ada, sehingga ada sifat-sifat brahman dan sudah tertulis dengan jelas pada Kitab Bhagawan Gita dan tentunya juga sudah dijabarkan melalui perantara Sri Kresna, berikut adalah seloka dan terjemahannya.

"sarvendriya-gubhsa sarvendriya-vivarjitam, asakta sarva-bhc caiva nirguam guna-bhokt ca"

Ia merupakan sumber asli segala indria, akan tetapi tidak mempunyai indria. Ia juga tidak terikat, walau saja ia memelihara semua mahluk. Ia melewati sifat-sifat alam, dan pada waktu yang bersamaan ia adalah penguasa dari semua sifat yang ada pada alam materia.

"bair anta ca bhtnm acara caram eva ca, skmatvt tad avijeya dra-stha cntike ca tat"

Ia berada di luar dan di dalam segala insan, tidak melakukan gerkan akan tetapi senantiasa melakukan gerakan, Ia di luar daya pemahaman indria material. Ia amat lah sangat jauh, akan tetapi ia juga terasa sangat dekat dengan semua mahluk.

"avibhakta ca bhteu vibhaktam iva ca sthitam, bhta-bhart ca taj jeya grasiu prabhaviu ca"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline