Lihat ke Halaman Asli

little fufu

Pembelajar aktif

Otak Memiliki Laci? Sharing, Yuk!

Diperbarui: 12 Maret 2020   23:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

braintraininginstitute.org

"Laci? Otak? Memangnya di otak terdapat laci? Aneh-aneh saja kamu ini!", ucap salah satu teman dekat saya.

Respon yang saya berikan hanya tertawa ringan, melihat dia yang sedang merespon analogi saya yang tercipta tanpa sadar.

Berawal dari menentukan besaran iuran yang akan dipungut dari hasil belanja bulanan bersama, yang membuat salah satu teman saya sedikit gemas karena melihat teman-teman nya bingung. Singkat cerita, dia mengambil alih dan mulai menghitung tanpa alat bantu dengan cepat.

Lantas, terbesit di dalam otak saya, "anak ini cepat sekali dalam memproses informasi. Apa ini ada hubungannya dengan materi yang pernah dijelaskan oleh salah satu dosen saya? Tentu saja, iya", tanpa sadar self-talking pun berlangsung.

Eh, terbesit deh tanda tanya tentang bagaimana caranya otak dapat menerima informasi? Apakah semudah seperti mengguakan laptop atau pc yang hanya dengan menekan ctrl+c dan ctrl+v, file sudah dapat diterima? Yuk mengkaji bersama.

Sebelum itu, mari kita membahas terlebih dahulu mengenai apa itu informasi dan apa itu pemrosesan informasi. Informasi adalah pengetahuan yang didapat dari pengalaman, instruksi atau pembelajaran, sedangkan pengertian pemrosesan informasi adalah merujuk pada bagaimana cara otak untuk menerima stimulus, mengorganisasi pengetahuan/informasi, memecahkan masalah, menemukan konsep-konsep dan lain sebagainya. 

Bisa dibilang, otak memiliki fitur input dan output. Input berupa memasukan atau menerima data dan output berupa hasil pemikiran. Dalam pemrosesan informasi sendiri adanya 4 konsep yang mana dapat mempengaruhi terjadinya pemrosesan informasi.

4 konsep tersebut adalah sensasi, atensi, persepsi, dan memori.

1. Sensasi (sense: alat penginderaan yang menjadi jembatan penghubung antara organisme dengan lingkungannya), singkatnya apabila alat indera telah menangkap dan mengubah informasi yang didapat menjadi impuls-impuls saraf yang dapat diterjemahkan oleh otak, maka telah terjadi sebuah sensasi. Disini fungsi alat indra berperan sangat penting. 

Contoh: ketika anak merasakan coklat manis untuk pertama kalinya, maka otak akan mengidentifikasi informasi tersebut dan membuat sebuah kesimpulan bahwa coklat yang dia makan ini manis dan membuat dia senang.

2. Atensi (attention: perhatian), inti dari atensi adalah focalization (kesadaran), yang akhirnya dapat disimpulkan bahwa atensi itu dapat terjadi apabila kita sedang sadar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline