Lihat ke Halaman Asli

Pemuda Tewas akibat Terobos Palang Pintu Kereta Api di Rangkasbitung

Diperbarui: 20 September 2021   17:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Lebak Banten - Azitajudin seorang pemuda warga asal Kampung Muhara, Kelurahan Muara Ciujung Barat, Kecamatan Rangkasbitung, melakukan aksi nekad dengan menerobos pintu perlintasan kereta api di Jalan Gunung Sari, Kampung Pasir Bpm, Kelurahan Muara Ciujung Timur pada, Senin (20/9/2021) pukul 11.00 WIB. Ironisnya, aksi nekadnya tersebut berujung pada kematian.

"Pintu kereta api telah ditutup sesuai jadwal lintas. Namun, korban tetap nekat menerobos pintu perlintasan meski kami sudah mencoba melarangnya," kata Rian seorang Petugas Jaga Lintasan Kereta Api.

Dijelaskan Rian, korban sebelumnya, sudah diperingatkan melalui teriakannya jika akan ada kereta silang yang melintas. Tapi, naas himbauan yang disampaikan tidak digubris. Sehingga, korban tertabrak dan mengalami luka parah.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, kondisi korban mengalami luka berat dan hampir setengah badan sebelah kiri mengalami patah tulang serta rahang dan telinganya robek kata Aji salah seorang warga yang ikut mengevakuasi korban

"Setelah tertabrak, korban langsung dilarikan ke RSUD oleh warga berikut petugas setempat," singkatnya.

Di tempat yang sama, Komandan Regu Stasiun Rangkasbitung, Irwan mengaku bahwa pihaknya sudah menerima laporan soal adanya kecelakaan dilintasan rel kereta api di area Kampung Leuwiranji.

"Dengan sigap saya langsung menuju keTempat Kejadian Perkara (TKP) bersama para petugas lainnya untuk mengevakuasi korban dengan dibantu warga yang tengah berada di tempat kejadian. Korban langsung kami larikan ke RSUD Adjidarmo untuk menjalani perawatan medis," ungkapnya.

Mengenai asuransi Kata Irwan, jika korban akan mendapatkan asuransi yang akan di urus oleh pihak stasiun dengan membuat surat kronologi kejadian dan diajukan ke pihak Jasa Rahaharja.

Di tempat berbeda, Ika seorang warga Muhara mengatakan bahwa korban sebelumnya tengah dirawat di RSUD Adjidarmo. Namun, tiga jam kemudian, korban dinyatakan meninggal oleh seorang warga yang menginformasikan melalui pengeras suara di musola setempat.

"Korban sudah dinyatakan meninggal," (Red)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline