Kawasan Kota Tua, Jakarta tampak ramai oleh pengunjung ya.
Kota Tua, sebuah peninggalan sejarah Batavia, menjadi bagian penting Kota Jakarta hingga saat ini. Kota Tua memang sebuah bangunan yang lahir dari masa lalu, tapi keberadaannya sangat penting untuk dilestarikan, sebab, mengutip ucapan lantang Soekarno, ‘Jangan sekali-kali melupakan sejarah’ maka berkunjung ke Kota Tua adalah sebuah keharusan.
Mengapa?
#5kmAhok belum lama ini berkunjung ke kawasan wisata Kota Tua dan banyak mendapati perubahan yang bagus dari bangunan tua yang dulunya tampak kumuh dan angker ini.
Apa saja?
Tentu yang utama adalah merevitasilasi museum-museum yang menjadi ikon Kota Tua. Beberapa tahun lalu, museum-museum di sini tampak tak bergairah. Bangunannya kumuh di berbagai sudut, cat gedungnya mengelupas, dan atapnya tampak tak gagah berdiri. Persis seperti orang tua yang kehilangan kegigihannya karena dimakan usia. Kini, dengan kehadiran Jakarta Old Town Revitalization Corporation (JOTRC) yang mengembangkan cara-cara inovatif untuk menghubungkan sektor swasta dengan Pemprov DKI Jakarta dalam merevitalisasi gedung-gedung di sini.
Sebelum revitalisasi.
Sesudah revitalisasi. Cakep ya.
Tak hanya museum dan gedung-gedung cagar budaya lainnya yang dipugar di Kota Tua, tapi beberapa permasalahan yang tampak di sana juga coba diperindah untuk menarik perhatian pengunjung.
Pertama, yang paling akrab dari pemandangan di Kota Tua adalah sepeda-sepeda yang disewakan, terutama sepeda ontelnya yang paling laris diburu. Nah, sekarang sepada-sepada sewa itu dicat warna mencolok yang bikin segar ibarat none-none Belanda yang bergaun dan bertopi di siang hari.
Ini dia sepeda sewa dengan warna mencolok.