Lihat ke Halaman Asli

Wajah Baru Milan “Koperasi Simpan Pinjam”

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Ketika mendengar nama AC Milan pastilah kita berpikir bahwa tentang klub italia yang mempunyai banyak sejarah di kancah domestik italia ataupun eropa,tak ayal jika klub ini mempunyai banyak fans fanatik di seluruh dunia.

Bagi penggemar berat AC Milan masa-masa sekarang adalah masa berat bagi mereka,bagaimana tidak?AC Milan yang pernah juara liga champions  7 kali, tahun ini tidak ikut sama sekali dalam kejuaraan tingkat eropa.Sebenarnya Milan sudah terpuruk sejak 2 tahun lalu sejak ditinggal para bintangnya,antara lain dimulai dari hengkangnya Zlatan Ibrahimovic,Thiago Silva,dan Andrea Pirlo.Milan terpaksa menjual bintangnya karena krisis finansial yang didera oleh klub sang bos klub yang juga mantan perdana menteri italia yaitu Silvio Berlusconi mempunyai banyak skandal.

Setelah ditinggal bintangnya,Mian seperti kehilangan arah,pergantian banyak pelatih tak memperbaiki kualitas mereka dalam bertanding,pembelian pemain-pemain baru juga tak mampu mendongkrak performa AC Milan di lapangan.

Padahal klub-klub pesaing seperi Juventus,Napoli,AS Roma melakukan pembelian  pemain secara jor-joran,dan sudah dapat ditebak 3 klub tersebut menjadi raja di Serie A.

Wakil Presiden AC Milan Adriano Galliani tak tinggal diam,dia dalam 2 terakhir memberikan kontribusi cukup besar dalam pembelian pemain-pemain baru Milan.Banyak pemain baru Milan yang didapatkan secara cuma-Cuma karena kelihaian sang wakil presiden dalam membujuk pemain untuk bergabung bersama AC Milan.

Dari yang pemain gratisan-gratisan tersebut AC Milan sampai bisa disebut klub “koperasi simpan pinjam”, sangat buruk memang,karena pada masa jayanya,Milan dikenal sebagai klub besar yang rela menggelontorkan banyak dana untuk membeli pemain-pemain top kelas atas,tapi Adriano Galliani tak peduli dengan sebutan itu,dia hanya ingin AC Milan tetap berada dalam jajaran klub elite Serie A.

Tapi kerja keras Galliani belum banyak membuahkan hasil,di tahun 2012-2013 Milan di akhir musim memang mampu menduduki peringkat 3 di Serie A,walaupun begitu performa Milan diawal musim tersebut sangat buruk dan terseok-seok,tapi dengan kerja keras di paruh musim kedua Milan bangkit dengan membukukan banyak kemenangan dan akhirnya dapat menduduki posisi 3 dan masih bisa lolos di Liga Champions.

Tapi pada musim 2013-2014 performa Milan sangat buruk,pergantian pelatih dari Massimilano Allegri kepada Clarence Sedoorf  juga tak juga mempebaiki performa Milan,sampai akhir musim Milan hanya mampu bertengger di peringkat 7.

Akhirnya Sedoorf pun juga didepak dari kursi kepelatihan Milan,banyak nama mencuat sebagai pengganti Sedoorf termasuk mantan penyerang Milan Filippo Inzaghi atau biasa disebut Super Pippo.

Tak pikir panjang manajemen Milan menunjuk Inzaghi sebagai pelatih baru Milan,sebelum melatih di klub senior Milan Inzaghi sebelumnya bekerja sebagai pelatih di Milan Primavera.

Setelah menjadi pelatih pelatih kemampuan melatih strategi Inzaghi dijajal di pertandingan pramusim,di pertandingan pramusim mengalami banyak kekalahan yang memalukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline