Lihat ke Halaman Asli

Ketegaran Mahasiswa Daring Akibat Covid-19

Diperbarui: 18 Juni 2021   22:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Virus Covid-19, tentu kita sudah mengenalnya dan bukan hal yang asing lagi. Covid-19 ini virus yang sempat mengemparkan jagat raya bahkan seluruh dunia pada awal 2020 tahun lalu. Menyebabkan terhentinya segala aktivitas, menghambat berjalannya berbagai kegiatan yang sebelumnya terencana menjadi wacana.

Tidak terkecuali para pelajar, peserta didik baru, mahasiswa, juga maba lulusan corona tentu tidak pernah mengira bencana ini terjadi. Mengadaptasikan diri dengan kebiasaan baru yang mendadak tentu akan terlihat mencolok pada kehidupan ini, yang dahulunya banyak mimpi dan keinginan seakan menjadi buntu tanpa jalan. Namun tentu tidak boleh ada kata menyerah dan mundur disetiap langkah akan perjalanan hidup yang kita lalui ini.

Pada tahun 2020 kuliah dilakukan secara daring (dalam jaringan) disebabkan adanya corona. Tidak semua orang akan menerima dengan senang hati, masing-masing memiliki metode belajarnya sendiri ada yang bisa menyerap ilmu dan ada yang sulit dalam menerima ilmu yang diberikan. Tentu itu akan mempengaruhi nilai mahasiswa dalam menjalankan pendidikan secara online, hanya mampu membayangkan materi tersebut. Dengan kuliah daring akan banyak referensi yang dapat ditemukan dari berbagai sumber media yang ada, pemahaman yang dilakukan secara online akan dirasa kurang sehingga diperlukannya sumber-sumber lain.

Pembelajaran atau apa pun itu pasti memiliki kekurangan dan kelebihannya, ditentukan oleh pelaku atau orang tersebut. Saya sendiri merasa kurang ketika pembelajaran online, dari pengalaman ketika bertatap muka dengan pengajar bisa dikatakan cukup jelas pergantian jam seketika setengah materi lupa. Terbayang bukan online yang mau tidak mau setelah diberikan pengajar, kita pintar-pintar berpikir bagaimana materi itu dipahami belum ketika satu hari full akan lebih terasa lagi.

Semua hal baik semangat dari sebuah perjuangan dan lainnya dapat diatur dari mindset kita sendiri. Mindset ini dimaksudkan pemikiran yang terbentuk sesuai dengan pengalaman dengan keyakinan sehingga dapat mempengaruhi perilaku atau cara berfikir dalam menentukan suatu sikap, pandangan hingga masa depan yang direncanakan. Berikan mindset diri sendiri dengan kepercayaan diri yang tinggi bahwa perjuangan baru dimulai berarti harus maju bukan mundur lalu menyerah. Kuliah daring dimasa pandemi covid-19 ini kalau kita amati banyak pembelajaran yang dapat dipetik dari akan banyak ilmu baik itu teknologi yang semakin berkembang pada massanya.

Jangan pernah jadikan pembelajaran daring ini sebagai akhir, namun jadikan sebagai wadah jiwa untuk berkobar tidak ada ilmu yang main-main, tidak ada ilmu yang dimanfaatkan untuk bergaya semua itu penting jika mau menyadari dan memahami hal tersebut. Jangan pula terkalahkan oleh teknologi daring juga bukan penghambat kita untuk terus berinovasi, berkreasi, dan mengembangkan ide-ide anak bangsa. Jangan jadikan alasan kuliah daring untuk suatu pekerjaan bangun dirimu sendiri karena semua itu cuma dirimu sendiri yang dapat merubahnya. Yakinkan diri mu bahwa kamu bisa jangan ada kata minder kesuksesan dibangun oleh dirimu sendiri dan doa yang kamu panjatkan bukan online atau offline nya suatu pembelajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline