Teringat dulu waktu masih kecil, dudukdi sekolah dasar , belajar mengaji adalah sebuah keharusan dari orangtua, sama wajibnya dengan bersekolah. Kami mengaji tidak secanggih anak anak sekarang, karena metode pembelajaran berkembangsesuai kebutuhansaman dan perkembanganpengetahuan. Bahkan dulu kami mengajipakai bahasa bugis“ alif yase’na a, alif yawana i, alif dapenna u, a i u “
Sewaktu kamipertama mengaji, sesuai adat bugis makassar, orangtua kami menyiapkan kelapa parut agak muda dicampur gula merah, kemudian guru kami, menyuapi kami lalu dibacakan doa doa, maksudnya agar kami bisa senang dan manis kalau mengaji. Rasanya menyenangkan sekali, seakan kami akan melakukan sebuah hal yang sangat penting, dan semua orang memberi perhatian lebih. (memang sangat penting). Begitupun kalau khatam, orangtua membuat makanan kari ayam, ketupat.dimakan bersama ditempat mengaji, wujud rasa syukur tiada tara.
Guru mengaji pun, dulu sangat langka, biasanya dalam satu kampung hanya ada satu atau dua guru mengaji. Guru mengaji kami pun nampak sangat berwibawa, sangat dihormati layaknya seorang ulama besar sekelas habib. Sebelum dan sesudah mengaji kami disuruh mengangkat air sampai gentong gentong guru di rumah penuh, atau kalau ada tugas tambahan di suruh pijat pijat betis guru sampai tertidur. Jika saya ingat itu , ada nilai nilai positifnya , kita diajar untuk tidak manja, guru tidak digajidengan materi tapi kami membalasnya dengan angkat air tiga kali bolak balik ( pembentukan mental dan spirit).
Beda dengan sekarang, anak anak mengaji serba mudah, tinggal datang ke majid di sana banyak guru mengaji, tentu tidak gratis tapi tidak juga mahal, bahkan untuk ukuran sekarang , malah sangat murah dibanding ilmunya. Mengingat belajar mengaji bukan jasakomersil, sebab setiap gurumengutamakanamal jariah jika mengajarkannya. Bahkan ada yang les privat.
Saat ini, untuk anak anak ,mengaji di masjid layaknya sebuah sekolah sore.Di sana, anak anak juga menulisAl Qur’an, belajar kaligrafi, olah raga bermain , jugacerdas cermat. Tak ada keletihan di wajah anak anak kita, malah menjadikan motivasi satu sama lain“ sudah juzberapa teman ?” (makassar ; juzberapa moko ?), kalau ternyata temannya lebih cepat maka yang lain akan bergegas, jika temannya ketinggalan, yang lain tidak kehilangan semangatnya. Begitulah Al Qur’an selalu mendatangkan kegembiraan , bukankah mereka membaca kabar gembira yang ada dalam Al Qur’an dan juga ganjaran untuk tidak bermaksiat kepada Allahdan tidak berlaku zalim ? (subhanallah)
Bahkan jika ada orangtua yang belum mampu mengaji dengan baik, ayooo tak ada kata terlambat. Ikhlas lah mempelajarinya, metode dikemas untuk para orangtua yang mau belajar,bahkan kita akan memperoleh keajaiban keajaibannya, diantaranya; ternyata mengaji itu mudah, mengaji adalah sarana rekreasi yang menyehatkan dll
Begitu sangat pentingnya mengaji, Al Qur’anadalah tuntunan hidup ummat Islam, olehnya wajib menimbah ilmu dari Al Qur’an
“Telah aku tinggalkan kepada kalian dua perkara, kalian tidak akan sesat selama berpegang teguh pada keduanya, yaitu Kitab Allah (Al-Qur’an) dan Sunnah Nabi-Nya (Al-Hadits)”. (HR. Maalik Fii Muatho’).
Adapun manfaatnya (refresh):
Sumber ketenangan : laporan penelitian , Konfrensi Kedokteran Islam di Amerika Utara bahwa orang yang mendengar-membacaayat Al Qur’anmendapat ketenangan sampai 97 %(sumber)
Mengobati Penyakit: Hendaklah kamu menggunakan kedua obat-obat: madu dan Alqur’an”(HR. Ibnu Majah dan Ibnu Mas’ud)(sumber)
Mencerdaskan Otak: Menurut penelitian para ahli, membaca Quran sehabis Maghrib dan Setelah Shubuh akan meningkatkan kecerdasan kita sampai dengan 80%(sumber)
Terhindar dari Perbuatan Buruk: setiap kali kita membaca Al-Quran, Allah akan menegur kita melalui ayat-ayat Al-Quran. (sumber)
Menambah Ilmu dan Wawasan: Al-Quran mengandung banyak sekali ilmu pengetahuan. Apabila kita memahami isi Al-Quran, otomatis kita akan menjadi orang yang berilmu. (sumber)
Memberi Petunjuk: Orang yang selalu/rajin membaca Al-Quran akan selalu diberikan petunjuk sehingga tidak mudah untuk berlaku menyimpang dan patah semangat (sumber)
Syafaat di Hari Kiamat(dalil):
"Bacalah Al-Quran Oleh kamu sekalian, karena bacaan Al-Quran yang dibaca ketika hidup didunia ini akan menjadi syafa'at atau penolong bagi para pembacanya di hari kiamat nanti." (HR.Muslim).
Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Alqur’an dan mengajarkannya.”
(HR Bukhori)
Dan Kami telah menurunkan dari Alquran, suatu yang menjadi penawar (obat) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Alquran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”
(Q.S.17:82).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H