[caption id="" align="alignnone" width="240" caption="(ilustrasi : tarafaza.wordpress.com"][/caption]
Jerit melambung
Penuh makna tak terdengar
Penuh harapan tak usai
Penuh untaian tak terangkai
Melangkah tanpa lintasan
Terdiam bak karang
Balikkan! Balikkan!
Ladang mungil itu tak kuasa berbisik
Terpaku, menunggu Juragan baru
Jiwa berbisik tak rela
Senyum geli di raut Sang Juragan
Balikkan! Balikkan!
Perut kami diisi apa nantinya?
Anak kami menjerit tak berdaya
Balikkan! Balikkan!
Juragan sudah begitu kenyang
“Petak ini untuk kami”, mata belinang minta kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H