Lihat ke Halaman Asli

Para Pembela Fahri Famzah

Diperbarui: 12 Januari 2016   01:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih ingatkah Kompasianer dengan akun Sri Wahyuni ini? (https://www.facebook.com/profile.php?id=100010456875946&fref=nf&pnref=story)

Setelah menebarkan banyak berita hoax yang menghujat pemerintah dan di-share oleh banyak pembaca yang agaknya memiliki pemikiran serupa dengannya atau bahkan ia adalah provokator yang menciptakan pikiran itu, akun ini sudah tidak lagi ramai mendapatkan ‘jempol’ dan juga share.

Pengguna social media di Tanah Air memang semakin cerdas menimbang berita mana yang valid dan dapat dipertanggung-jawabkan secara jurnalistik. Mana berita yang hanya cari sensasi, menebar berita bohong hingga fitnah, atau tulisan-tulisan untuk tunggangan orang atau kelompak tertentu. Lihatlah kepentingan di balik postingan Sri Wahyuni berikut ini:

 

Dari postingan itu, ia jelas mengenyampingkan fakta bahwa justru partai sang FH-lah yang justru diplesetkan oleh public dengan Partai Kasus Sapi atau Partai Korupsi Sapi di era pemerintahan Presiden SBY.

Dalam beberapa kesempatan kita bisa menebak kepentingan akun ini.

Apa yang akun ini bela justru sosok yang sering dihujani cibiran oleh public. Tak hanya itu, tulisan-tulisan yang ia buat hanya berisi kegamangan, polemic, kisruh, dan hal-hal yang berbau provokasi.

Orang yang ia agung-agungkan dan mungkin dijadikan teladan justru orang yang di dalam partainya sendiri diakui sebagai duri. Mari kita cermati karya jurnalistik yang kredibel berikut ini:

  1. http://nasional.kompas.com/read/2016/01/11/14402201/Tifatul.Fahri.Jangan.Teriak-teriak.di.Media
  2. http://news.detik.com/berita/3115961/fahri-saya-adalah-duri-di-koalisi-merah-putih
  3. http://news.detik.com/berita/3114753/fahri-ungkap-desakan-internal-pks-agar-dirinya-mundur-dari-pimpinan-dpr

 

Belajar dari situ, sudah seharusnya public kita beralih dengan bacaan-bacaan yang mencerdaskan, informative, dan yang memberikan harapan. Bukan penebar berita bohong yang mengkerdilkan kecerdasan public. Tulisan-tulisan tak bertanggung jawab seperti ini sudah lama menjadi sejarah hitam jaman penjajahan dimana kita disimpang-siurkan oleh berita-berita tak bersumber yang kemudian memecah belah. Ucapan provokatif yang mengadu domba sudah mengajarkan kita tentang kebhinekaan yang seharusnya tidak dirusak hanya oleh sebuah akun palsu yang berisi berita bohong.

Kita semua sebagai warga Negara memang dilindungi undang-undang untuk bebas berpendapat, namun bukan berarti bebas menebarkan berita bohong seperti yang diposting akun Sri Whayuni ini. Dan masih banyak akun serupa yang bertebaran di dunia maya. Semoga kita bisa membuka wawasan dan mata hati, bahwa berita bohong seperti yang diposting oleh Sri Wahyuni ini sudah selayaknya kita hindari. (mac)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline