Lihat ke Halaman Asli

Pak Prabowo Apa Kabar?

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

141018826941723282

[caption id="attachment_357994" align="aligncenter" width="560" caption="Courtesy: Google Image"][/caption]

Bangsa yang tangguh adalah bangsa yang tak gampang menyerah. Demi Pertiwi_saat Pilres, Pak Prabowo bilang_ rela menumpahkan darahnya. Dengan mengubah UU Pilkada kah? Atau mengesahkan MD3?

Jangan bilang itu urusan dewan dan Pak Prabowo tak ada kalitannya. Beliau panglima di koalisi Merah-Putih yang punya kuasa menggerakkan partai di bawah.

Setelah kalah, mengapa kroco-kroco Merah-Putih yang lebih banyak bekerja? Pak Probowo sudah lelah? Atau kami memang hanya menjadi tumbal dan bahan ‘j[b]ualan’ belaka?

Bila bangsa sendiri (baca: koalisi Merah-Putih) saja getol menjajah, bagaimana macan asia kembali mengaum bak dongeng dahulu kala? Jujur saja, koalisi Merah-Putih bukti cinta pada bangsa, atau nafsu merebut kuasa?

Demokrasi ini milik kami_milik anak-anak bangsa! Biarkan kami tentukan sendiri siapa yang hendak kami pilih. Usah kami dikebiri apalagi dikibuli. Bukankah bangsa ini sudah dewasa dan merdeka sudah punya arti?

Ini isi hati_bukan sekedar suara pendukung Jokowi. Suara asli anak kandung Ibu Pertiwi.

Cukup, Pak! Usah lagi main drama. Masa pertunjukan opera sudah bukan jamannya. Bapak punya suara untuk hentikan drama koalisi Putih-Merah. Kami sudah lelah dengan srigala berbulu domba di Senayan sana.

Pak, Bapak panutan bagi yang di bawah. Saya punya cerita, dua anak TK yang kemarin bertengkar karena kalah main kelereng, kini sudah berbaikan dan menjalin hubungan pertemanan yang indah. Mereka masih berhadapan dalam lomba. Satu dari mereka menang_dan yang lain kalah. Tapi anak TK itu tenyata berbudi pekerti mulia. Kompetisi di lapangan tak memutus tali saudara. Kami percaya, Bapak bisa seperti mereka.

Oya Pak, apa kabar kesejahteraan kami? Kami tak hanya ingin cari sejahtera. Kami cari BAHAGIA. Tapi sibuk sekali koar-koar menjegal pemerintahan yang ada di atas sana. Gaduh. Kami terganggu. Aduh!

Dewan yang bersuara gaduh, kalian bukan pemain sirkus yang memberi pertunjukkan penuh kejutan. Bukan Prabowo yang harus kalian senangkan! Tapi kami_yang suaranya padamu kami titipkan! Usah berkonspirasi untuk sebuah bualan murahan yang tak kalian bawa mati menghadap Tuhan!

Koalisi Permanen bukan solusi masa depan. Ia hanya sebuah konspirasi yang tak mencerminkan niat kemuliaan. Bapak masih sosok negarawan, bukan? Ayo tampil lagi ke depan! Berdirilah gagah dengan gaya Soekarno yang penuh citra keteladaan. Setelah Pilres usai, kami harap Pak Prabowo tak hadir di TV hanya dalam bentuk iklan jualan. Agar konsituen memberi suara saat pemilihan. Beri kami TELADAN!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline