Lihat ke Halaman Asli

Old Imp

Penyeimbang

Lima Pelajaran Mahal dari Sang CEO

Diperbarui: 15 Februari 2019   20:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nasi sudah menjadi bubur.

Maka tambahkan ayam, krupuk dan kecap dan nikmatilah bubur ayam selagi hangat. 

Dari kemarin kehebohan luar biasa di dunia twitter gegara ciutan nyeleneh dari seorang CEO perusahaan start up unicorn Indonesia. Ya kalau seorang CEO saja bisa kurang bijaksana apalagi Netizen biasa. Orang pintar belajar dari pengalaman sendiri tapi orang genius belajar dari pengalaman orang lain. Yuk kita petik pelajaran dari pengalaman orang lain supaya jangan jatuh ke lobang yang sama.

1. Choose you own war.

Kalau dua kubu lagi perang, lewat ditengah saja bisa kena peluru nyasar apalagi sengaja nyinggung salah satu pihak. Perang BL seharusnya melawan Tokped, Lazada, Shopee dan sejenisnya, kenapa malah masuk medan perang cebong-codot??? Kalau sudah ramai-ramai #uninstallbukalapak siapa yang untung coba?

2. Code of Conduct: bukan buat gaya-gayaan.

Dalam perusahaan besar biasanya ada yang namanya kode etik perusahaan atau code of conduct. Itu barang wajib dibaca, dipahami dan dilaksanaken oleh seluruh karyawan. Ingat, tidak ada klausul "semua karyawan kecuali CEO" yang ada "semua karyawan APALAGI CEO". Dalam CoC biasanya ada klausul yang melarang ikut partisipasi dalam politik praktis. 

Nah Itu dibuat bukan untuk gaya-gayaan tapi memang ada gunanya. Karena politik itu sensitif bro, kesenggol dikit ya habis dibacok ramai-ramai, akibatnya bisa membahayakan kelangsungkan hidup perusahaan.

3. Damage control, the sooner the better.

Kalau sudah keburu salah segera jalankan damage control. Damage Control terbaik adalah JUJUR mengakui kesalahan dan minta maaf dengan tulus secepat mungkin bukannya malah ngeles dan anggap enteng masalah. Ngeles hanya akan membuat pihak yang tersinggung semakin marah dan persoalan yang tadinya bisa ditangani menjadi out of control. Ingat Mr. Bean yang mencoba memperbaiki lukisan yang rusak secara diam-diam, hasilnya bukannya bagus malah semakin parah. 

Kalau sudah salah data akuilah dan minta maaf bukannya ngeles. Pakai data 2103 bilangnya 2016. Salah pakai diksi "omong kosong", "presiden baru" masih ngeles ini bukan berarti berpihak pada salah satu capres. Ingat, jangan sekali-kali pikir konsumenmu bisa dibodohi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline