Lihat ke Halaman Asli

Old Imp

Penyeimbang

Lebaran Kuda, Pengakuan Terbesar SBY

Diperbarui: 3 November 2016   17:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: suara.com

Memasuki musim hujan tahun ini Indonesia dihantam anomaly cuaca efek La Nina, fenomena alam yang menyebabkan curah hujan diatas rata-rata hingga mengakibatkan banjir di sebagian daerah. Di saat yang saya musim kampanye membuat musin hujan yang harusnya dingin dan sejuk menjadi panas membara. Panas yang melebihi pilkada manapun dalam sejarah Dan semua ini karena satu orang, maka wajar kalau anomaly ini kita sebut La Ahok. Selah satunya yang terkena gerahnya La AHok tentunya mantan presiden tercinta kita.

Bakat terpendam SBY

Jiwa seni SBY sudah tidak diragukan lagi, 10 tahun masa jabatannya menciptakan 40 lagu dan menelurkan (ayam kali betelur) 5 Album. Musisi sekalipun jarang ada yang bisa menyaingi prestatsi tersebut. Untuk itu SBY layak mendapatkan penghargaan dari MURI sebagai pencipta lagu terbanyak. Namun ada bakat seni lain yang mungkin belum banyak yang tahu karena seni ini memang baru muncul tahun-tahun belakangan ini, Stand up Comedy.

Ah masak? bukannya SBY biasanya mellow kok malah dibilang Lawak? Namanya juga bakat terpendam, banyak yang tidak tahu karena… ya terpendam, jadi harus digali dulu. Sebab joke-joke SBY itu tidak sepontan namun tersusun rapid an cermat dalam setiap pidato kenegaraan maupun konperensi pers. Saking rapi dan cermatnya sering tidak bisa ditangkap oleh orang kebanyakan. Baru setelah di upload ke youtube dan ditonton berkali-kali atau dimuat di media massa orang mulai menyadari kelucuannya. Bukti teranyar adalah konperensi pers yang dilakukan tanggal 2 Nopember kemarin baru membuat saya tertawa terpingkal-pingkal tanggal 3 Npember. Singkat kata Mukidi pun lewat kalau anda sudah bisa menikmati joke SBY. Kata teman bule saya Joke SBY is an acquired taste.

Intelligent failure vs Intelligent error.

SBY menuduh Intel yang lapor demo 4 November itu didanai parpol ngaco dan menghina. Terus darimana SBY mendapatkan kesimpulan intel ngaco? Apakah SBY pakai intel juga? Ternyata tidak bro. SBY ngorek-ngorek sendiri. Dan kalau kita telusuri kejadian sebelum konpers ini SBY diketahui menemui Wiranto dan JK, padahal Wiranto dan JK bukan intel. Maka hanya bisa disimpulkan SBY sekarang sudah menjadi Intel independent. Lalu apakah prestasi SBY sebagai intel itu sama baiknya dengan prestasi dalam seni cipta lagu?

Dalam contoh yang diberikan SBY ada yang namanya intelligent failure yaitu bilangnya demo 500 orang tahu-tahu muncul 50.000 orang. Itu betul, karena kalau bilangnya 500.000 terus yang nongol 5.000 itu namanya intelligent Mark Up. So far so good. Lalu bedanya Intelligenterror apa? Nanti saya jelaskan di bawah.

Kalau tidak ingin negara terbakar marah, Ahok harus di proses hukum.

Setelah menyalahkan intel Jokowi, SBY mulai nengemukakan hasil intel versi beliau yaitu menganggap Demo 4 Nopember Besok yang dikenal dengan sandi: Operation Horse Eid adalah bentuk pelampiasan kemarahan sebagian orang kepada Negara karena Ahok tidak diproses hukum. Ahok dianggkap kebal hukum, untouchable. Apakah kesimpulan itu yang didapat dari SBY lewat blusukan dengan Wiranto dan JK. Rasanya tidak, saya lebih cenderung pada SBY mengambil dari tulisan-tulisan bhoker di Kompasiana (Yey, banggalah kompasianer angry bird, SBY ternyata baca tulisan anda semoga diundang ke pesta memasuki rumah baru nanti).

Namun apa yang terjadi adalah pernyataan SBY langsung di bantah Kapolri bahwa proses hukum Ahok sudah dan sedang berlangsung. Justru Ahok sendiri sudah datang menjelaskan dengan sukarela dan malah Beib, Panggilan sayang kepada Imam Besar, yang mangkir dari panggilan Polisi. Tentunya bagi Beib, kalau terlalu cepat datang ke polisi maka tidak ada alasan lagi untuk Demo 4 Nopember dan kalau tidak Demo bagaimana dengan dana Rp 10M? Lebih jauh pak Tito menyatakan Jokowi jangan didesak-desak karena kalau Jokowi suruh-suruh Ahok cepat-cepat diproses itu juga bentuk intervensi lho.

Sebagai Juri reality showIndonesia Mencari Intel: saya menilai prestasi SBY dalam hal intel ontel ini masih dalam tahap intelligent error. Sorry Bro, I have so say NO.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline