Lihat ke Halaman Asli

Old Imp

Penyeimbang

Kanjeng Dimas, Kanjeng Ponzi

Diperbarui: 3 Oktober 2016   09:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seminggu terakhir dunia Tuyul heboh dengan Kanjeng Dimas Taat Pribadi yang konon katanya bisa menggandakan uang. Pasalnya kalau Kanjeng Dimas memang bisa menggandakan uang maka adalah kiamat bagi Tuyul, karena siapa lagi yang butuh jasanya. Maka penghulu Tuyul pun mengadakan Munaslub Tuyul . Tujuannya untuk menyelidiki apakah benar Kanjeng Dimas mampu menggandakan uang dan jika benar mungkinkan ilmu itu dipelajari Tuyul. Hasil Munaslub Tuyul memutuskan mengirim agen terbaiknya OI56 untuk meneliti seluk-beluk Kanjeng Dimas dan dari mana ia mendapatkan uangnya. Maka berikut ini adalah hasil laporan investigasi OI56 agen terbaik MI6 alias Mantan Intel 6ila.

Apakah Kanjeng Dimas memang benar bisa menggandakan uangnya dengan Jubah Ajaibnya?

Hadil analisa OI56: tidak ada bukti nyata Kanjeng Dimas bisa melakukan penggandaan uang. Jubah Ajaib Kanjeng Dimas terbuat dari bahan rajutan yang sama dengan baju gamis yang dijual di Pasar Tanah Abang. Dari wawancara dengan para Ilusionist di dapatkan bahwa aksi mengeluarkan uang tunai dari jubah adalah aksi kecepatan tangan yang sering dipraktekkan Chow Yun Fat sang raja judi.

Lalu bagaimana Kanjeng Dimas mengelabui begitu banyak korban dalam jangka waktu begitu lama tanpa ada yang curiga? Lebih aneh lagi diantara korban-korbannya banyak yang terpelajar, lulusan luar negeri, pejabat, pengusaha, polisi, TNI dan lain sebagainya. Satu-satunya yang tidak jadi korban hanya kaum Tuyul.

Jawaban yang paling masuk akal adalah ilmu Kanjeng Dimas berasal dari Kanjeng Ponzi yang dikenal dengan Skema Ponzi. Skema Ponzi sebenarnya bukan ditemukan oleh Charles Ponzi tapi Ponzi membuat skema itu terkenal karena lamanya ia bertahan dan besarnya kerugian yang ditimbulkan yaitu sekitar USD 20 juta pada tahun 1920-an, setara dengan hampir Rp 3 triliun jika dihitung inflasi dan kurs sekarang.

Ide bisness Ponzi sebanarnya legal, yaitu medapatkan keuntungan dari perdagangan Arbitrase Internasional. Apa itu arbitrase? Arbitrase merupakan suatu bentuk perdagangan untuk mendapatkan keuntungan dari selisih harga diantara 2 pasar (biasanya beda negara). Katakanlah sebuah Big Mac dijual di Mc Donald Jakarta seharga Rp 50.000, disaat yang sama Big Mac yang sama dijual di Mc Donald New York dengan Harga USD 7. Secara teori saya bisa membeli Big Mac sebanyak-banyaknya di Jakarta dan dijual lagi di New York dan langsung mendapatkan keuntungan atas selisih harga tersebut yaitu (USD 7 x 13.000 = Rp 91,000 – Rp 50,000 = Rp 41,000).

Itu lah arbitrase,tentu dalam contoh ini mengabaikan ongkos kirim Big Mac ke New York dan kenyataan bahwa Big Mac bisa bulukan ditengah perjalanan, tapi ini hanya ilustrasi saja. Nah Ponzi memanfaatkan perbedaan Internasional Reply Coupon (IRC) yaitu kupon untuk mengirimkan surat kembali ke negara asalnya. Kupon tersebut di Italy lebih murah dari pada di Amerika, maka secara teori Ponzi bisa membeli sebanyak-banyaknya kupon di Italy dan mencairkannya di Amerika. Atas dasar itulah Ponzi berani menjanjikan investornya keuntungan 50% untuk jangka waktu 45 hari dan 100% untuk jangka waktu 90 hari. Bukankan itu sama saya dengan menggandakan uang!

Apa kunci keberhasilan schema Ponzi pada awalnya? Kepercayaan! Awalnya Ponzi meminjam duit dari kerabat dan sahabatnya dan uang mereka benar-benar dikembalikan Ponzi berkali lipat. Mereka inlah yang menjadi promotor bagi Ponzi.

Apakah tidak ada yang curiga dengan skema Ponzi? Pasti ada karena keuntungan yang tidak masuk akan selalu mencurigakan. Tapi masalahnya di awal skema ini lagi jaya-jayanya memang tidak ada bukti kuat yang bisa menunjukan skema Ponzi ini adalah penipuan. Para kerabat, sahabat dan investor mula-mula yang mendapatkan keuntungan nyata pasti berani sumpah pocong bahwa Ponzi adalah seorang jenius keuangan. Bahkan salah satu penulis ekonomi di Boston yang menuliskan kecurigaannya di tuntut kasus fitnah oleh Ponzi dan dia menang! Walaupun kecurigaan berbagai pihak menyebabkan beberapa kali rush dari investor, Ponzi berhasil membayar kembali investor sesuai janjinya sehingga rush berhasil di hentikan

Sepandai-pandainya tupai meloncat akhirnya jatuh juga. Masalah terjadi setelah keuntungan super yang dijanjikan Ponzi tidak menjadi realita dan Ponzi mulai menutupi kekurangannya dengan dana yang dihimpun dari uang investor yang masuk belakang. Ponzi mulai gali lubang tutup lubang dan disitukan awal kehancuran schema Ponzi sampai akhirnya masuk bui. Namun kerusakan sudah terlanjur menyebar. 

Selama sifat tamak dan serakah masih ada Schema Ponzi ini akan terus berulang dalam bebagai bentuk dan variasinya, bisa dalam bentuk MLM Piramida, Arisan Berantai (ada yang ingat MMM?), Investasi Bodong sampai Dukun Pengganda Uang. Dan yang terakhir dan paling Gress Padepokan Kanjeng Dimas Taat Pribadi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline