Saya sebenarnya curiga dengan demo Anarkistisis and Anarkistisbro di KPK kemaren, sebenarnya mereka ini FPI atau HMI, atau jangan-jangan sudah ada koalisi antara HMI dengan FPI. Entahlah, yang jelas kalau demo ricuh sih gak usah mahasiswalah anak SMA juga bisa tuh yang biasa tawuran atau outsource kan saja demonya ke preman sekalian.
Jikalau Saut Situmorang salah karena pernyataannya yang menggeneralisir seolah-olah seluruh alumni HMI cenderung korup. Maka pendemo ricuh salah kwadrat karena lebih gila lagi generalisirnya, mengapa KPK yang diserang karena Saut seorang. Jikalau Saut salah karena perkataannya maka pendemo lebih salah lagi karena melakukan tindakan anarkistis.
Apa yang sudah terucap memang tidak bisa ditarik, tapi setidaknya Saut mengkoreksi diri dengan meminta maaf atas pernyataannya kepada keluarga besar HMI. Tapi apakah HMI juga meminta maaf atas kekhilafan anggotanya yang merusak fasilitas umum? Atau malah sibuk membela tingkah lalu tak terpuji oknum anggotanya dengan berbagai macam alasan?
Khilaf itu manusiawi, namun reaksi atas kekhilafan itu menunjukkan kualitas manusia itu sendiri. Akan jauh lebih elegan bagi HMI untuk menerima permintaan maaf Saut dengan jiwa besar sekaligus meminta maaf juga atas tindakan anarkis anggotanya. Atau kalau mau lebih cantik lagi ikutlah membantu membersihkan sisa vandalisme di gedung KPK. Ah tapi itu kan menurut saya saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H