Lihat ke Halaman Asli

Antara Ahok dan Ranieri

Diperbarui: 8 Maret 2017   22:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Antara Ahok dan Ranieri

Ahok, tidak ada yang bisa menyangkal nama tersebut sangat fenomenal, baik dari sepak-terjang kepribadiannya maupun dari kinerjanya yang sudah berhasil dia buktikan selama menjabat sebagai Gubernur DKI. Nama Ahok menjadi dikenal pada saat Pilkada DKI 2012 lalu saat bersama pasangan Joko Widodo, yang saat ini menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia ke-7.

Sejarah panjang Ahok yang minoritas dalam perpolitikan Indonesia sudah banyak diulas media maupun dari wawancara langsung dengan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) jadi tidak akan diulas disini.

Claudio Ranieri adalah sosok yang fenomenal dalam sejarah sepakbola Liga Premier Inggris terutama pada musim 2015-2016 yang lalu. Dengan tangan dinginnya sebuah tim yang tidak diperhitungkan sama sekali membuat sejarah baru sehingga mampu mengalahkan tim-tim besar dan meraih juara Liga Premier Inggris pertama kali dalam sejarah berdirinya klub, yaitu Leicester City.

Mereka adalah termasuk orang yang fenomenal dalam sebuah tindakan perubahan yang drastis yang dirasakan banyak orang, disaksikan banyak orang sehingga menjadi sebuah perbincangan. Bahkan, tidak sedikit yang meragukan kemampuan dua orang tersebut pada awal menjabat posisi mereka masing-masing.

Ahok atau dikenal Basuki Tjahaja Purnama adalah sosok yang tegas, pada saat pasangannya yaitu Gubernur DKI Joko Widodo mencalonkan menjadi Presiden dan berhasil memenangi Pemilu 2014 maka tugas Gubernur dilanjutkan oleh wakilnya yaitu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Dalam segala tindakan yang diambil, Ahok selalu mengutamakan apa yang namanya keadilan sosial, prinsip yang mulia untuk mengubah semerawutnya birokrasi dan pelayanan di ibukota. Dimulai dengan sering adanya pergantian posisi PNS baik dipecat atau dipindahkan, Ahok menanamkan sebuah nilai, prestasi lah yang berbicara. Jika bekerja bagus maka bisa diangkat ke posisi lebih baik, tapi jika bekerja dengan setengah hati maka ancaman pecat dan dipindahkan tidak segan-segan dilakukan.

Claudio Ranieri adalah sosok yang selalu berhasil dalam kepelatihannya, berdasarkan dari sumber wikipedia, ambil beberapa contoh klub seperti Chelsea, Parma, Juventus, Intermilan, AS Monaco dan Leicester City, semua dibangun dengan pondasi yang kuat, meskipun saat dia sudah tidak menjadi manajer tim, tetapi pondasi yang sudah dibangunnya akan menuai kesuksesan di musim berikutnya.

Hal ini juga dibuktikan dengan pengakuan dari Jose Mourinho dalam sebuah wawancara bahwa saat Jose Mourinho membawa Chelsea juara Liga Premier Inggris di musim 2004-2005 adalah berkat pondasi dari manajer sebelumnya yang telah dibangun kokoh yaitu Claudio Ranieri.

Mereka berdua mempunyai visi dan misi yang terlihat jelas akan apa yang hendak mereka lakukan. Meskipun hasil belum terlihat sekarang, tetapi akan dirasakan di kemudian hari. Visi yang jelas tidak semua orang bisa menerima seperti Ahok pada saat menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI saat mendampingi Joko Widodo, perubahan birokrasi langsung dilakukan, dimana pejabat itu harusnya mempunyai sikap melayani sehingga apa yang diterapkan oleh Ahok dalam birokrasi dibantu dengan blusukan dari Joko Widodo menghasilkan Jakarta seperti sekarang ini dimana dalam pelayanan di Kelurahan, Kecamatan semua sudah terlihat profesional seperti saat sedang di bank.

Leicester City adalah sebuah klub medioker dalam arti ya biasa-biasa aja, tidak ada yang melirik atau bahkan menjadi sebuah trending topic dalam berbagai macam media. Ya itulah Leicester City. Kedatangan Ranieri memberikan tim ini sebuah mimpi yang indah dan baik disiplin, teguran, dan arahan semua diterapkan dengan sempurna menjadikan Leicester City menjadi sebuah tim yang mampu menjuarai salah satu liga yang paling bergengsi di dunia.

Para pemain Leicester City yang awalnya "no body" menjadi sosok selebritis seperti Jamie Vardy yang bahkan menjadi salah satu topskor di Liga Premier Inggris musim 2015-2016 dibawah Harry Kane dari Tottenham. Cara dan resep apa mampu membuat sebuah tim yang bukan apa-apa menjadi juara ? Tidak ada seorang pun yang bisa tahu pasti, tidak ada sebuah ilmu yang bisa menjadikan sesuatu mencapai kesuksesan yang pasti, tetapi ada satu hal yang mutlak yaitu kepercayaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline