"Jika kau bukan anak raja, dan bukan pula anak ulama besar, maka menulislah." (Imam Ghazali)
Saya yakin Bapak Ibu memiliki segudang pengalaman, keterampilan, pengetahuan yang hanya tersimpan dalam diri. Sudah berapa ratus purnama tersimpan, tanpa ingin dilahirkan. Apakah semuanya akan hilang bersama jaman. Tentu tidak. Apa yang Bapak Ibu tulis akan menjadi pengukir sejarah dan warisan anak cucu.
Untuk membuktikan itu semua ingatlah mantra Omjay "Menulislah Setiap Hari, dan Buktikan Apa yang terjadi".
Kepintaran dalam mengemas isi buku tentu menjadi poin penting, bertujuan agar buku yang dihasilkan menjadi bermakna di setiap lembarannya. Jika kita berbicara tentang buku, maka penulis harus mengetahui bagaimana konsep buku yang akan ditulis.
Selain memiliki tujuan dan manfaat, konsep buku juga menjadi strong why penulis agar karya buku yang sedang digarap bisa tuntas baik berupa buku fiksi maupun buku nonfiksi.
Jadi bagi seorang penulis mengetahui konsep buku sangat penting karna berkaitan dengan pola yang akan memudahkan proses penulisan buku. Hal ini juga agar terhindar dari kemandekan ide atau bahasa kerennya terhindar dari virus writer's block .
Pengertian Tulisan Nonfiksi
Tulisan nonfiksi ini bersifat objektif dan berbasis data dan fakta. Bahasa yang digunakan juga bersifat denotatif, apa adanya. Tulisan nonfiksi adalah karya tulisan yang bersifat baku dan berdasarkan fakta. Tulisan yang memberikan informasi tentang fenomena-fenomena aktual yang terjadi yang dapat dibuktikan sumber kebenarannya dengan empirik. Yakni tulisan tersebut
- Berisi penjelasan tentang suatu hal atau objek tertentu yang faktual
- Objektivitas yang tinggi dan berusaha Menarik serta menggugah nalar para pembaca
- Bahasa bersifat denitatif
- Penjelasan berupa fakta/ gagasan (tabel, infografis dan diagram)
Proses Penulisan Buku Nonfiksi
Sebelum mengetahui proses penulisan buku fiksi, perlu kita ketahui jenis-jenis tulisan nonfiksi yaitu diantaranya; biografi, esai, makalah, artikel, karya tulis ilmiah dan buku nonfiksi. Dan untuk menulis buku nonfiksi tersebut perlu mengetahui Proses penulisan buku nonfiksi, yaitu dimulai pra tulis, menulis draft, merevisi draft, menyunting naskah dan menerbitkan.
- Pra tulis, yaitu menentukan tema, menemukan ide, merencanakan jenis tulisan, mengumpulkan bahan tulisan, bertukar pikiran, menyusun daftar, meriset, membuat mind mapping dan menyusun kerangka.
- Menulis draft yaitu menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas selain itu tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan. Sebelum membuat draft, baha-bahan yang dibutuhkan kita kumpulkan terlebih dahulu. Bahan-bahan itu bisa berupa tulisan, dan hasil diskusi. Setelah itu baru membuat draft. Draft bisa dalam bentuk mind map atau berupa diagram. Semakin rinci draft kita, semakin mudh kita menulis. Draft diibaratkan sebagai kompas yang akan menuntun penulis.
- Merivisi draft, yaitu merevisi sistematika/ struktur tulisan dan penyajian selain itu memeriksa gambaran besar dari naskah
- Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI) diantaranya, ejaan, tatabahasa, diksi, data dan fakta serta legalitas dan norma