Lihat ke Halaman Asli

M Abd Rahim

Guru/Dai

Musim Kemarau yang Penuh Liku

Diperbarui: 22 Juli 2022   07:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri/dioalah dengan canva.com

Ketika musim kemarau tahun lalu mengharap gerimis hujan; mengundang pilu

Kau katakan kesuksesan tak perlu dihargai atau sembunyi melewati sejarah baru

Di mana hatimu, saat aku memperoleh penghargaan? Kini sudah berlalu

Derai hatiku, merantau kesakitan dan seolah cita-cita masa depan terpaku

 

Dimana perasaanmu jikalau engkau dihargai sebagai penguasa yang lugu?

Diamku adalah emas yang meleleh oleh panasnya kebijakanmu

Kuberi satu tetes air susu tapi engkau balas dengan beribu empedu

Ke mana hati nuranimu, adakah sedikit untukku, untuk mencintaiku?

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline