Lihat ke Halaman Asli

M Abd Rahim

Guru/Dai

Keutamaan Bersilaturrahmi di Hari Raya Idul Fitri

Diperbarui: 1 Mei 2022   08:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Hari itu Jum'at 29 April 2022. Saya dimintai tolong kakak saya untuk mengisi Khotib di masjid Al-Amin. Pada hari itu juga Hafizah, anak saya tidur Surabaya yang biasanya ikut Neneknya di Mojokerto. Pagi itu saya bangunkan pukul 08.00 Wib karena sahur ikut bangun, dan kasihan jikalau pukul 07;00 saya bangunkan untuk ikut ibunya kerja.

Sambil menunggu Hafizah bangun saya mencuci baju, dan mempersiapkan sarapan untuknya. Saya tidak bisa mengantar istri kerja, dan saya sarankan ia untuk pesan ojek online saja. Dan Istri mengingatkan, ketika berangkat khutbah sekalian untuk diantar ke sekolahnya. Namun setelah Hafizah bangun, mandi dan sarapan. saya infokan ke Ibunya makannya agak lama karena sariawan. Jadi Hafizah belum bisa saya antar ke sekolah. Lalu Istri pesan ojek online lagi untuk pulang, karena jam sudah menunjukkan mau pukul 11.00 Wib. Istri datang dan saya berangkat dan saya sampai di masjid tersebut, ketika beduk dari kulit itu dipukul oleh anak-anak. "Dug, dug, dug."

Dokpri

Persiapan materi sudah saya siapkan yaitu QS. al-Mukminun ayat 1-5 dan saya lengkapi dengan hadis Nabi tentang "Almukmini tsalatsu alamaatin (tanda-tanda orang mukmin itu ada tiga). Satu hari sebelumnya saya sudah konfirmasi dengan kakak saya, tema yang cocok untuk khutbah Jum'at itu. Karena kakak-kakak saya sering mengisi di masjid tersebut, Saya merasa kehabisan materi. Pada waktu Teraweh ada kultum, maupun pengajian ba'da Subuh, Jum'at pagi di masjid tersebut juga diisi kajian tentang Zakat Fitrah. Mau memilih tema Enam Rahasia Allah juga sudah dijelaskan. Akhirnya saya memilih tema yang umum mengenai ciri-ciri orang mukmin yang isinya tidak jauh dari bulan suci Ramadhan. Tapi sesampai masjid takmir meminta tema lain yaitu "khutbah tentang silaturrahmi."

Hanya ada waktu kurang lebih 5 menit untuk mengingat dasar-dasar tentang bersilaturrahmi. Sebenarnya saya mempunyai buku kecil, yang didalamnya ada catatan kumpulan tema khutbah tersebut, tapi Jum'at itu saya tidak membawa buku catatan atau teks khutbah. Alhamdulillah Allah memberikan kejernihan pikiran untuk menerima infomasi dari Handphone yang saya bawa, kemudian saya sudahi. Karena Bilal sudah maju ke depan dan Bilalpun sudah melaksanakan tugasnya. Lalu kuuraikan informasi-informasi itu dalam fikiran dan saya tentukan tema judul khutbah di detik itu juga dengan tema "Keutamaan bersilaturrahmi". Alhamdulillah terlaksana baik dan lancar.

Pengertian Silaturrahmi

Menurut Kamus Besar Indonesia Silaturrahmi adalah /silaturahmi/ n tali persahabatan (persaudaraan). Bersilaturrahmi berarti /bersilaturahmi/ v mengikat tali persahabatan (persaudaraan). Silaturrahmi menurut islam adalah sendiri berasal dari kata  silah yang artinya hubungan atau menghubungkan dan juga kata rahm, berasal dari akar kata rahima, yarhamu, rahmun, rahmatan yang berarti lembut dan kasih sayang; seperti taraahamal qaumu artinya kaum itu saling berkasih sayang dan taraahama 'alayhi berarti mendoakan seseorang agar mendapat rahmat (Yogyakarta: Iman Press: 29).

Dokpri

QS. Al-Hujurat ayat 10

Keutamaan bersilaturahmi atau menyambung tali silaturrahmi ini sudah diperintahkan oleh Allah di dalam Qs. Al-Hujurat ayat 10 yang berbunyi. "Innamal mukminina ikhwatun fa'aslikhu baina akhowaikum, wattakullaha la'allakum turkhamun." Yang artinya, "Sesungguhnya orang mukmin itu bersaudara sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu, dan bertaqwalah (takutlah) kepada Allah supaya kamu mendapatkan rahmat."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline