Istilah "nabung saham" ini mulai digalakan dalam beberapa tahun terakhir, tujuan utamanya adalah meningkatkan jumlah investor saham dalam negeri serta meningkatkan literasi keuangannya.
Sayangnya dalam praktek tidak seperti yang diharapkan, jumlah investor dalam negeri meningkat pesat, tapi mereka malah sebagian besar menjadi "trader saham gorengan" yang pada akhirnya harus mengangkat bendera putih di arena saham.
Niatnya buat nambah jumlah investor sih bagus, sayangnya edukasinya yang kurang mendalam dan sebagian besar dari mereka masuk ke grup-grup trader-scalper yang memang hanya melakukan trading singkat.
Berbekal informasi terbatas di grup dan tanpa didampingi profesional, banyak dari mereka mencoba peruntungan menjadi trader singkat ini, dan akhirnya banyak yang tumbang.
Nabung saham sendiri sebenarnya bagus, hanya saja membutuhkan kuota sabar yang sangat banyak, ini sama seperti seorang petani yang menunggu masa panen.
Lama dan sering kepikiran kalau harga "komoditinya" anjlok dibawah harga jual yang diharapkan.
Sedangkan selama masa tunggu itu mereka harus bergulat dengan psikologi yang bisa membuat stres dan susah tidur.
Lalu kapan sebaiknya mulai menabung saham?
Menurut saya pribadi ada beberapa persiapan yang harus lolos ceklist, diantaranya :
- Sudah paham fundamental bisnis perusahaan
- Paham atau minimal sudah tahu cara analisis makro ekonomi (lokal, regional dan global)
- Punya mental yang kuat dan sabar
- Mampu membuat perencanaan investasi yang baik
- Sudah bisa memilih saham seperti apa yang cocok untuk dijadikan tabungan dalam beberapa bulan/tahun kedepan
- Uang yang digunakan bukan uang kebutuhan, tabungan apalagi dana darurat, harus uang dingin sedingin hati hehehe
Itu sih menurut saya kalau memang benar-benar nabung saham, saya sendiri saat ini punya tabungan saham ACES sejak pertengahan 2022 ketika harganya masih mondar-mandir di angka 700-800.
Lama bukan?