Lihat ke Halaman Asli

Pemanfaatan Potensi Gunung Papandayan sebagai Eco-Museum Pertanian

Diperbarui: 12 Desember 2021   18:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Instagram/wisata_garut

Garut atau biasa yang disebut Kota Intan merupakan sebuah Kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Barat. Secara Georgrafis Garut ini dekat dengan berbagai kota besar, seperti Kota Bandung dan Kota Tasikmalaya. Selain terkenal dengan dodolnya, Garut ini terkenal dengan sebutan Kota Intan. Tak heran Garut ini disebut kota intan karena Garut ini khususnya dalam sektor paiwisata, memliki berbagai kawasan wisata yang sangat indah dan menarik. Salah satu tempat wisata yang terkenal di Garut ini yaitu Gunung Papandayan yang saat ini telah menjadi objek wisata yang sangat digemari oleh berbagai kalangan masyarakat dari berbagai daerah.

Gunung Papandayan ini berada dibawah ketinggian 2622 mdpl yang merupakan jenis gunung berapi dengan memiliki beberapa kawah aktif. Gunung ini terletak di Kabupaten Garut, Kecamatan Cisurupan yang memiliki luas secara keseluruhan 7132 Ha, dengan pembagian luas 6807 Ha sebagai Cagar Alam dan 225 Ha sebagai Taman Wisata Alam. Adapun objek wisata ini dibawah pengelolaan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat II (BKSDA Jabar II) dengan status kepemilikan tanah oleh Departemen Kehutanan. Gunung Papandayan ini memiliki daya tarik dari masyarakat lokal maupun internasional karena akan disuguhkan dengan pemandangan yang indah.

Sumber: Alinea.id

Gunung Papandayan sendiri, mempunyai daya tarik karena dalam kawasan wisatanya terdapat beberapa spot yang manarik untuk dikunjungi seperti kawah belerang, padang edelweis, hutan mati, pemandangan gunung dan pegungan sekitar, milky way, dan kolam air panas.  Di kawasan wisata Gunung Papandayan juga wisatawan dapat kemah yang mempunyai area khusus perkemahan. Selain itu terdapat juga Cagar Budaya yang biasanya digunakan khusus untuk penelitian dan pendidikan, dan juga terdapat beberapa sarana yang dapat digunakan wisatawan seperti gazebo, kios makanan minuman, cottage, hiking. Selain itu untuk prasarana seperti akses jalan menuju lokasi wisata sangatlah mudah, tersedianya jalan menuju ke lokasi wisata yang dapat dilalui oleh kendaraan pribadi maupun umum untuk mencapai ke lokasinya.

Sumber: Pesonawisataindonesia.com

Sebagai kawasan wisata yang memiliki banyak keindahan alam sehingga dapat menarik wisatawan lokal maupun internasional, tentunya hal tersebut bisa dijadikan peluang untuk melestarikan warisan budaya khususnya pada daerah Kabupaten Garut, Kecamatan Cisurupan melalui konsep ecomuseum. Dengan penerapan konsep ecomuseum ini, Kawasan Gunung Papandayan ini tidak hanya digunakan sebagai objek hiburan dan rekreasi saja, tetapi juga dapat digunakan sebagai sarana memperkenalkan identitas daerah itu sendiri dan sarana penambah ilmu pengetahuan masyarakat setempat maupun wisatawan. Di daerah Cisurupan Garut itu sendiri, terkenal dengan para petani sayuran yang menghasilkan berbagai macam sayuran. Sebagai upaya untuk melestarikan warisan budaya dan memperkenalkan identitas budaya pada daerah tersebut, penerapan konsep ecomuseum dengan mendirikan Museum Pertanian merupakan salah satu cara agar masyarakat setempat dan wisatawan lebih peka terhadap budaya pada daerah tersebut.

Sumber: Infopublik.id

museum pertanian ini tentunya akan berisi berbagai koleksi mengenai berbagai macam benda-benda pertanian dari zaman tradisional hingga modern, pupuk yang digunakan sesuai jenis tanaman sayuran yang ditanam, tanaman sayuran yang bisa dibudidaya pada daerah tersebut, hingga informasi mengenai bagaimana proses perawatan tanaman sayuran sampai siap panen. Semua koleksi dan informasi tentang pertanian tersebut, merupakan berasal dari berbagai petani daerah tersebut. Dengan adanya museum tersebut, para masyakat setempat dan para wisatawan lokal dan internasional akan lebih “aware” akan warisan dan identitas budaya pada daerah tersebut. Selain tempat rekreasi tentunya Gunung Papandayan nantinya akan menjadi sumber informasi mengenai budaya pertanian pada daerah tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline