Konser musik berlatar suasana hutan kini jadi trend. Tapi yang satu ini bukan seperti Lalala Festival di Orchid Forest Cikole, Lembang, Bandung. Bukan pula seperti Jember Fashion Carnival (JFC). Event ini mungkin yang pertama di Jawa Timur: fashion show sekaligus konser musik di tengah hutan. Seperti apa sensasinya?
Sabtu sore itu (14/9/2019), saya meluncur ke kota Batu-Malang. Di sana, saya bertemu kawan Blogger Kompasiana Malang. Dia juga menghadiri Malang Fashion Concerto (MFC) Intimate Forest 2019. Event langka ini digelar di tengah hutan. Di atas ketinggian 1.135 meter dpl. Tepatnya berada di Wana Wisata Coban Rondo, Pujon, Kabupaten Malang.
Di hutan bersuhu rata-rata sekitar 18 derajat celsius itulah, MFC Intimate Forest 2019 untuk pertama kalinya digelar. Catwalknya berbentuk leter O, melingkar melintasi sela-sela pepohonan hutan. Para model busana berjalan diiringi Silver Band dan orchestra secara live.
Dinginnya malam terusir oleh hangatnya unjuk busana dan konser musik yang mengiringinya. Lagu-lagu ala Celine Dion pun dihadirkan untuk menambah hangat suasana. Malam itu, hutan tak kuasa menahan tepuk tangan para penonton. Wow...!
Sabtu malam di akhir pekan itu, Plt. Bupati Malang, Drs. H.M. Sanusi, MM secara resmi membuka Malang Fashion Concerto Intimate Forest 2019 (14/9/2019). Dalam sambutannya ketika itu, Plt. Bupati Malang yang sedianya akan dilantik secara resmi sebagai Bupati Malang pada Senin (16/9/2019), berharap event ini kelak menjadi event nasional dan masuk kalender kementerian pariwisata. Berikut ini kisah lengkapnya.
Menuju Coban Rondo, Mengakrabi Hutan
Bersyukur, saya mendapatkan undangan untuk hadir di Wana Wisata Coban Rondo, Malang. Pukul 16.30 Wib acara open gate dimulai. Pintu gerbang dibuka. Kami masuk melewati karpet merah.
Sebelum menuju area utama pertunjukan, kami diarahkan untuk berkumpul dulu di sebuah rest area. Di tempat ini, sudah disiapkan suguhan coffee break dan snack. Jadilah standing party di tempat terbuka.
Di sudut lain, tersedia layanan photobooth. Setiap pengunjung mendapatkan layanan foto unik. Pengunjung cukup diminta antri dan menscan kode QR. Kode ini berguna sebagai kunci untuk mengunduh foto bergaya formal, boomerang, atau levitasi (melayang) yang sudah dipesannya. Eit... saya izin antri untuk ikutan foto bergaya formal dan levitasi, hehe :)
Sayang, di tengah hutan itu sulit sinyal. So, kala itu foto tidak bisa diunduh.
Usai menikmati suguhan coffee break dan photobooth, kami menunaikan shalat maghrib. Tak lama kemudian, opening ceremony dimulai pada pukul 18.30-19.00 Wib.