Lihat ke Halaman Asli

Mas Yunus

TERVERIFIKASI

Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Bukan "Code Mixing" Anak Jaksel, Ini Tentang Kosakata "Upa"

Diperbarui: 14 September 2018   20:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi|Nasi Lalap Ikan Asin|Ahsanfile.com

Perkembangan kosakata baru, terkait dengan sistem budaya, cara berkomunikasi dan berinteraksi where is mereka tinggal. Di tengah masyarakaat multikultural seperti Jakarta, gaya bahasa code mixing"Anak Jaksel" yang heboh belakangan ini misalnya, juga dipengaruhi oleh faktor-faktor itu.

Kosakata Inggris seperti which is,like, dan literally mereka campur dengan bahasa Indonesia. Jadinya terkesan unik, seperti kicauan pemilik Twitter yang mengaku sebagai Petani Jaksel di media ini:

"...padinya ditumbuk which is bijinya lepas gitu. Nah moreafter, dikumpulin deh itu hence masi ada kulitnya its fine, baru abis itu ditumbuk2 like biar jadi beras literally" (Sumber: Twitter Nga @iyajgybg)

Wkwk! Saya tak akan membahas lebih lanjut topik itu. Tapi ini tentang kosakata lama dalam bahasa Jawa. Kosakata ini belum ada padanannya dalam bahasa Indonesia, tidak juga dalam bahasa Inggris. Kosakata itu adalah "upa" (baca upo, Jawa).

*****

Kamis malam itu (13/09/2018), saya diajak kawan-kawan untuk menemani makan bersama tamu, seorang professor dari kota Makassar. Untuk kepentingan privasinya, saya sengaja tak menyebutkan namanya.

Sembari menunggu hidangan makanan, kami ngobrol ringan di warung makan yang berlokasi di pojok ujung jalan, tepatnya di Jl. Jakarta No. 51, Kota Malang.

Sang tamu berbagi pengalaman banyak hal dengan kami. Tak lama kemudian, makanan datang. Kami menikmati kerenyahan gorengan "kepiting soka" dan kehangatan "wedang jahe kelapa muda".

*****

Nah, di sela-sela menikmati hidangan itu, tiba-tiba dia nyelethuk menghangatkan suasana seraya berkata:

"Bahasa Jawa itu kaya akan perbendaharaan kata, bahkan lebih kaya dari bahasa Inggris. Misalnya untuk menyebut nasi, dalam bahasa Inggris kan cuma ada "rice"... Tapi dalam bahasa Jawa, katanya banyak sebutan untuk penggunaan yang berbeda-beda, padahal bendanya sama, nasi. Apa betul begitu?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline