Event bertajuk Bolang Community Gathering (BCG) 2018, mengantarkan kami untuk mencoba menginap semalam di hostel keren yang baru dibuka sejak November 2017 lalu. Baru kali ini, saya merasakan sensasi "kopdaran" sekaligus menginap semalam ramai-ramai di kamar kapsul berkesan luxury di Wood Lot hostel.
Eit... dimanakah hostel baru berselimut kayu itu berada? Hostel Wood Lot berada di Jl. MGR Sugiyopranoto No. 3, Kiduldalem, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur. Lokasinya di tengah kota, sekitar 0,5 km dari Bundaran Tugu kota Malang, tepat di pojok perempatan ujung Jl. Majapahit, sebelah pasar burung Splenndid dan seberang Toko Oen yang melegenda.
Event itu diikuti oleh 19 penulis Kompasiana asal Malang dan Kediri, termasuk seorang Kompasianer asal Jakarta yang sengaja terbang langsung ke Malang. Event itu berlangsung pada 25 Februari 2018 lalu. Para peserta telah berbagi tulisan di Kompasiana sesuai pengalaman masing-masing. Berikut ini catatan saya selama berada di sana Hostel Wood Lot.
Bertemu Turis Asing Saat Check in
Saya check in di hostel ini sebelum turis itu datang. Sang receptionist menyambut kami: "Selamat datang di hostel Wood Lot. Ini kunci kamar Anda", ucapnya ramah, sembari memberi penjelasan soal peraturan selama berada di hostel, seperti harus melepas sepatu dan memakai sandal yang disediakan, kapan saatnya lunch dan breakfast, atau sekadar membuat minuman sendiri.
Sesaat setelah check in di hari pertama sekitar pada pukul 15.00 Wib, kebetulan ada turis asing datang. Turis itu menjawab singkat, "Holand", ketika saya tanya dari mana asalnya. "...Not today...", jawabnya lagi saat saya meminta waktu padanya untuk bincang-bincang dan berfoto ria bersama. Situasi tak memungkinkan saya untuk bertanya lebih lanjut. Dia tampak agak letih dan buru-buru menuju ke kamar pesanannya dengan tas ala backpacker di punggungnya.
Rupanya, hostel Wood Lot ini telah menarik wisatawan asing yang sedang berkunjung ke kota bermottokan "Tribina Cita", yakni kota pendidikan, wisata dan industri jasa. Seiring dengan perkembangannya, belakangan banyak bertumbuh tempat-tempat wisata dan penginapan baru, salah satunya adalah hostel Wood Lot.
Dari Hostel Wood Lot ke Kampung Wisata Unik
Sebelum acara meeting dengan owner hostel (Pak Ivan), kami berenam termasuk kompasianer asal Jakarta sempat jalan-jalan menuju Kampung Warna Warni Jodipan (KWJ) dan "Kampung Biru" di sebelahnya, setelah sebelumnya sempat mengunjungi sentra kripik tempe di daerah Sanan, Malang.
Kami berenam dari Hostel pergi ke KWJ, sementara yang lain jalan-jalan sesuka hati ke lain tempat. Kampung Jodipan itu dulunya kumuh, namun setelah disulap kini jadi destinasi wisata yang menarik.
Rumah-rumah padat penduduk di tepi sungai dan di bawah jembatan itu dihiasi dengan aneka payung. Pernak-pernak hiasan lainnya menambah kesan instagramble. Saya menyaksikan anak-anak tampak gembira bermain di tepi sungai di bawah Jembatan KWJ. Tempat ini terus dipercantik untuk menarik minat wisatawan.